Garut Antisipasi KIPI Usai Vaksinasi Covid-19

Dinkes Garut menyiapkan antisipasi bila terjadi dampak pascaimunisasi Covid-19.

Diskominfo Garut.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Senin (1/2).
Rep: Bayu Adji Prihammanda Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan Kabupaten Garut telah mengantisipasi munculnya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Setiap tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 disebut telah tersedia layanan bagi penerima vaksin yang mengalami KIPI.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, setiap tempat pelayanan vaksin Covid-19 sudah dilengkapi sarana dan prasarana untuk menanangani KIPI. Tak hanya itu, stok obat untuk KIPI yang umum terjadi juga telah tersedia.

"Kalau KIPI ringan bisa ditangani di tempat pelayanan vaksin. Kalau KIPI berat dibawa ke rumah sakit," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (4/2).

Di Kabupaten Garut, sedikitnya terdapat 99 fasilitas kesehatan (faskes) yang disiapkan menjadi tempat vaksinasi Covid-19. Faskes-faskes itu terdiri dari 67 puskesmas, enam rumah sakit, dan 26 klinik.

Kelompok Kerja (Pokja) KIPI Kabupaten Garut juga meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Pemerintah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi hingga mengantisipasi adanya dampak setelah pemberian vaksin.

Baca juga : Anies: Kena Covid Jauh Lebih tak Nyaman Dibanding Bermasker

Ketua Pokja KIPI Kabupaten Garut, Willy Indrawilis mengatakan, jika nanti terdapat keluhan setelah menjalani vaksinasi, masyarakat dapat langsung menghubungi petugas. Ia menjelaskan, setelah menjalani vaksinasi, penerima vaksin akan mendapat kartu vaksinasi.

"Di kartu itu ada nomor kontak petugas yang bisa dihubungi. Kalau masyarakat ada sesuatu keluhan setelah vaksinasi, mereka bisa langsung menghubungi nomor kontak yang ada di kartu vaksinasi," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (3/2).

Ia menambahkan, jika ada keluhan, petugas di lapangan akan melakukan investigasi terjadinya KIPI. Jika diperlukan penanganan lanjutan, masyarakat yang mengalami KIPI akan mendapatkan perawatan di puskesmas atau rumah sakit.

"Semuanya akan ditanggung pemerintah kalau harus dirawat. Tidak ada biaya tambahan," ujar dia.

Karena itu, Willy mengimbau masyarakat tak menghawatirkan program vaksinasi Covid-19. Segala sesuatu terkait vaksinasi sudah dipersiapkan pemerintah.

 
Berita Terpopuler