DPR: Usul Lockdown Akhir Pekan Perlu Dipertimbangkan

Pemerintah dinilai perlu pertimbangkan lockdown akhir pekan setelah PPKM tak efektif.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pelaksanaan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak efektif menekan laju penularan Covid-19. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menilai pemerintah perlu mengevaluasi dan menyempurnakan pola lain untuk menekan tingginyan kasus penularan Covid-19, termasuk usulan untuk melakukan lockdown akhir pekan. 

Baca Juga

"Ini kan juga ada usulan dari teman kami di komisi IX untuk melakukan lockdown di akhir pekan. Tentunya itu perlu dikaji oleh pemerintah dalam penyempurnaan PPKM ini apakah kemudian itu ikut dimasukkan atau bagaimana kita serahkan kepada pemerintah," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/2). 

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo menilai keberhasilan negara lain dalam menekan penularan Covid-19 perlu dicontoh. Termasuk keberhasilan Turki dalam melakukan lockdown akhir pekan. Oleh karena itu ia menilai usulan tersebut perlu didiskusikan lebih lanjut oleh pemerintah.

"Perlu langkah yang maju lagi dan lebih berani lagi. saya kira nggak ada masalah itu, pantas untuk diidiskuksikan untuk cari yang terbaik mana yang baik strategi untuk di Indonesia," ujar politikus PDI Perjuangan tersebut. 

Menurutnya tidak ada salahnya pemerintah melakukan hal yang berbeda dari kebijakan yang diterapkan sebelumnya. Prinsipnya jangan sampai secara ekonomi terdampak, namun dari statistik tidak ada perubahan secara signifikan.

"Perlu dilakukan satu langkah-langkah yang berbeda dengan sebatas PSBB maupun PPKM," ucapnya.

 

Sebelumnya usulan tersebut disampaikan Anggota Komisi IX Saleh Partaonan Daulay.  Penerapannya, masyarakat tidak boleh keluyuran mulai Jumat malam pukul 21.00 WIB hingga Senin pukul 05.00 WIB.

"Itu kan orang selama dua hari tiga malam itu enggak ada penyebaran virus kan sebenarnya, semua orang di rumah. Bisa nggak dicarikan alternatif seperti itu misalnya itu namanya lockdown akhir pekan," kata Saleh kepada Republika.co.id, Ahad (24/1).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut meyakini usulannya tersebut mampu mengurangi penularan virus lantaran tidak ada aktifitas masyarakat di akhir pekan. Menurutnya lockdown akhir pekan tersebut perlu dicoba lantaran pemerintah tidak sanggup menerapkan lockdown total. 

"Lockdown total itu misalnya tiga bulan nggak boleh keluar semua. Lebih bagus lockdown akhir pekan aja," ujarnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pemerintah perlu bersikap tegas dan konsisten dalam menjalankan kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan penularan Covid-19. Menurutnya, sikap tegas pemerintah daerah harus dilakukan agar masyarakat patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

"Kebijakan untuk menekan laju penularan Covid-19 ini masih perlu sikap yang lebih tegas dan konsisten di lapangan, serta kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan," ujar Jokowi dalam unggahannya di media sosial, Senin (1/2).

Jokowi menyebut, pelaksanaan PPKM yang berjalan hampir sebulan ini tak menunjukan hasil yang baik. Bahkan, hasilnya tak sesuai dengan harapan pemerintah dalam menekan laju penularan virus.

"Bagaimana hasilnya? Belum sejalan dengan yang kita inginkan bersama," ucapnya.

 

 
Berita Terpopuler