Bandara Hongkong Tawarkan Obligasi 1,5 Miliar Dolar AS

Pembangunan landasan pacu ketiga bandara diharapkan selesai pada 2022

EPA/Wallace Woon
Bandara utama Hong Kong telah menawarkan obligasi senilai 1,5 miliar dolar AS untuk mendanai pengembangan landasan pacu ketiga. Kesepakatan ini menawarkan kesempatan kepada investor yang berbasis di Amerika Serikat untuk berpartisipasi.
Rep: Imas Damayanti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Bandara utama Hong Kong telah menawarkan obligasi senilai 1,5 miliar dolar AS untuk mendanai pengembangan landasan pacu ketiga. Kesepakatan ini menawarkan kesempatan kepada investor yang berbasis di Amerika Serikat untuk berpartisipasi.

Baca Juga

Dilansir Reuters, Jumat (29/1), Otoritas Bandara Hong Kong mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah mengumpulkan 900 juta dolar AS dalam catatan 10 tahun dan 600 juta dolar AS dalam obligasi sepanjang 30 tahun. Penjualan obligasi ini merupakan surat utang terpanjang yang telah diterbitkan.

Adapun transaksi tersebut adalah kesepakatan penerbangan kedua di Hong Kong pekan ini setelah Cathay Pacific mengumpulkan 870 juta dolar AS dalam obligasi konversi lima tahunan untuk membantu maskapai menopang likuiditas.

“Permintaan untuk catatan 10 tahun mencapai 4,4 miliar dolar AS dan permintaan 30 tahun adalah sebesar 4,1 miliar dolar AS,” bunyi surat pernyataan itu.

Pada level tersebut, kesepakatan itu 4,9 kali dan 6,8 kali kelebihan permintaan. Harga akhir ditetapkan dengan hasil 1,71 persen untuk catatan 10 tahun dan 2,64 persen untuk obligasi dengan tanggal yang lebih panjang. Masing-masing 35 dan 40 basis poin lebih ketat dari panduan awal yang diberikan oleh bookrunner awal pekan ini.

Pembangunan landasan pacu ketiga bandara diharapkan selesai pada 2022 dan akan beroperasi penuh pada 2024 sebagaimana yang dirilis pada website resmi bandara. Proyek ini diperkirakan menelan biaya  141,5 miliar dolar Hong Kong atau senilai 18,3 miliar dolar AS.

 
Berita Terpopuler