Wiku Minta Masyarakat tak Ragu Vaksinasi Covid-19

Peran setiap individu dalam vaksinasi sangat penting membentuk kekebalan komunitas

Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat tak ragu mengikuti program vaksinasi pemerntah.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat agar tak ragu mengikuti program vaksinasi Covid-19. Wiku yang telah mendapatkan vaksinasi tahap kedua pada Rabu (27/1) kemarin, mengaku tak merasakan efek samping setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 Sinovac.

“Saya bersama Presiden dan beberapa penerima vaksin perdana telah menyelesaikan proses vaksinasi tanpa efek samping berarti apapun hingga detik ini,” ujar Wiku saat konferensi pers.

Karena itu, ia meminta masyarakat agar tak ragu mengikuti program vaksinasi gratis dari pemerintah ini. Wiku menegaskan, peran setiap individu dalam program vaksinasi ini sangat penting untuk membentuk kekebalan komunitas di Indonesia.

Saat ini, program vaksinasi masih diberikan kepada penerima prioritas yakni tenaga kesehatan dan akan diberikan secara bertahap ke masyarakat. Satgas mencatat, per 25 Januari sebanyak 193.909 tenaga kesehatan telah menerima vaksinasi Covid-19.

Ia menjelaskan, vaksinasi memiliki sejumlah manfaat, di antaranya yakni mengurangi kerentanan untuk terinfeksi, mengurangi pengembangan gejala penyakit yang parah, hingga mengurangi risiko penularan kepada orang lain. Melalui vaksinasi ini akan terbentuk herd immunity atau kekebalan komunitas.

Baca Juga

Baca juga : Jenis Ruam Kulit Tanda Covid-19

“WHO menegaskan bahwa kekebalan komunitas seharusnya dicapai melalui vaksinasi, bukan membiarkan penyakit menyebar secara tidak terkendali pada populasi atau masyarakat,” tambah dia.

Untuk mencapai kekebalan komunitas, terdapat sejumlah faktor yang berperan yakni tingkat penularan penyakit, efektivitas vaksin, kecepatan dalam mencapai ambang batas cakupan yang harus divaksinasi, hingga lama imunitas bertahan. Cakupan vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas pun berada di rentang 60-70 persen dari total populasi.

Kendati demikian, hal ini masih bersifat dinamis karena bergantung pada laju infeksi suatu penyakit. Karena itu, Wiku menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai kekebalan komunitas, yakni juga melalui disiplin protokol kesehatan.

Sayangnya, pelanggaran terhadap protokol kesehatan masih kerap terjadi. Sehingga menyebabkan kasus positif semakin bertambah.

“Padahal disiplin protokol kesehatan adalah cara utama untuk mengurangi peluang peningkatan penularan maupun mutasi virus,” jelas Wiku.

Selain disiplin menerapkan prokes, Satgas juga meminta masyarakat agar mendukung program vaksinasi sehingga cakupan vaksinasi pun dapat segera tercapai. Wiku mengingatkan, hingga saat ini belum ada ahli yang mampu menjamin Covid-19 dapat menghilang setelah kekebalan komunitas tercapai. Namun, kekebalan komunitas tetap diperlukan untuk memperkecil risiko penularan.


 
Berita Terpopuler