Wapres Terima Laporan Menteri BUMN Soal Wakaf Uang

Pengelolaan wakaf uang nasional nantinya akan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi

KIP/Setwapres
Menteri BUMN Erick Thohir usai menemui Wakil Presiden Ma
Rep: Fauziah Mursid Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pertemuan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Kamis (28/1) sore, membahas gerakan wakaf uang. Kementerian BUMN mengatakan kepada Wapres, akan mendukung penuh Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) yang baru diluncurkan Presiden Joko Widodo Senin lalu.

"Ini ini saya menerima Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, yang melaporkan bahwa BUMN mendukung penuh Gerakan Nasional Wakaf Uang yang telah diluncurkan beberapa hari lalu," kata Ma'ruf melalui akun Instagram resminya @kyai_marufamin, Kamis (28/1).

Wapres menyakini jika semakin banyak pihak yang mendukung maka transformasi wakaf uang akan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, ia berharap transformasi wakaf uang dapat diimplementasikan dengan baik

Sebab, pengelolaan wakaf uang nasional ini nantinya akan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Proyeksi ke depan, pengelolaan wakaf uang ini diharapkan mampu memobilisasi wakaf uang secara maksimal, investasi yang optimal, dan manfaatnya untuk mendukung kegiatan sosial yang semakin luas," kata Ma'ruf.

Baca Juga

Baca juga : Akankah Bareskrim Memproses Laporan Terhadap Abu Janda?

Dalam kesempatan terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN beserta BUMN yang terkait akan membantu Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU). Pernyataan itu disampaikan Erick setelah menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Rumah Dinas Wapres, Kamis (28/1) sore ini.

"Sesuai dengan arahan Bapak Wapres kepada kami dan memang niat kami juga sama, yaitu kementerian BUMN beserta BUMNnya kita akan bantu wakaf uang yang sedang digulirkan," kata Erick dalam video yang dibagikan Sekretaris Wakil Presiden, Kamis (28/1).

Erick mengatakan saat ini Kementeriannya berkomitmen untuk dalam program wakaf uang senilai Rp 80 miliar. Namun demikian, jumlah itu kata Erick, akan terus diperbesar.

"Insyaallah kita akan terus besarkan dan kembangkan, karena ini merupakan bagian solusi juga dari ketahanan ekonomi yang sekarang sedang terganggu karena Covid-19 dan tentu umat yang sangat membutuhkan harus dibantu pada saat ini," ujar Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut.


 
Berita Terpopuler