Bukan Arab, Ini Bahasa Masyarakat Arab Sebelum Islam Datang

Terdapat sejumlah bahasa yang digunan orang Arab sebelum Islam

google.com
Terdapat sejumlah bahasa yang digunan orang Arab sebelum Islam. Ilustrasi Arab
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebelum bahasa Arab berlaku di Timur Tengah dan Afrika Utara di kawasan yang sekarang menjadi dunia Arab, orang Arab tidak berbicara dengan menggunakan bahasa Arab. Hal ini karena mereka memiliki bahasa dan dialek yang berbeda dengan bahasa yang dipakai di Jazirah Arab awalnya.

Al-Tabari menyebutkan, bahasa Arab dan dialek mereka di semenanjung pada masa awal memang berbeda. Menurut Al-Tabari, beberapa dari bahasa ini jauh berbeda dari bahasa Arab yang kita kenal saat ini.

Beberapa suku masih mempertahankan dialek lama mereka. Orang-orang dari beberapa desa dan pedesaan yang jauh dari peradaban di Yaman, Najd dan lainnya masih menggunakan dialek yang bercabang dari dialek pra-Islam lama. Misalnya bahasa Mahri dan bahasa Syari, yang dialek-dialeknya dipengaruhi oleh bahasa Arab selatan dan Afrika pra-Islam. 

Berikut ini adalah bahasa-bahasa yang digunakan oleh orang-orang Arab sebelum Islam:

1. Bahasa Koptik di Mesir

Bahasa Koptik adalah bahasa orang Mesir selama 3 abad sebelum penaklukan Arab-Islam. Bahasa Koptik sejak kemunculannya telah menjadi bahasa ucapan dan penyembahan dalam agama Kristen, dan dalam beberapa pendapat, ini merupakan evolusi dari bahasa Mesir kuno.

Upaya pertama untuk menulis dalam bahasa Koptik dilakukan oleh kelompok-kelompok pagan di Mesir, tetapi gereja kemudian memainkan peran utama dalam mempopulerkan penggunaannya. 

 

2. Bahasa Amazigh di Maroko 

Orang-orang Maghrib dulu berbicara bahasa Berber sebelum penaklukan Islam, yang merupakan salah satu bahasa kuno yang termasuk dalam rumpun bahasa Afro-Asia. Sedangkan Latin adalah bahasa tulisan. Bahasa Amazigh menjadi wujud penolakan atas dominasi Romawi selama beberapa abad, dan itu tetap menjadi bahasa budaya di Maroko.

Setelah penaklukan Islam dan karena kurangnya bahasa budaya yang bersatu, bahasa Arab menyebar dengan mudah, meskipun Amazigh mempertahankan tempatnya dalam komunikasi sehari-hari, dan pengaruhnya terhadap dialek masyarakat Maroko.

Saat ini, Maroko adalah negara pertama yang mengadopsi bahasa Amazigh sebagai bahasa resmi, bersama dengan bahasa Arab dalam teks konstitusi 2011, dan Aljazair mengadopsinya pada Januari 2016. Amazigh juga dianggap sebagai bahasa nasional di Mali dan Niger.

3. Bahasa Aram di Irak dan Syam

Bahasa Aram adalah bahasa Syam dan bahasa budaya di antara orang Irak hingga abad ke-7 M ketika Islam diperkenalkan. Bahasa ini mewakili campuran antara bahasa Akkadia Irak dan Kanaan Suriah, terlepas dari kekuasaan Kekaisaran Persia atas wilayah tersebut.

Persia berupaya memaksakan bahasa dan agama mereka, dan akhirnya bahasa Persia tetap menjadi bahasa istana. Namun Irak mempertahankan bahasa dan agama mereka.

Sementara di Syam, agama Kristen menyebar luas pada abad-abad pertama Masehi di seluruh Suriah kuno. Bahasa Aram digunakan untuk menyerukan agama baru, dan teks-teks agama ditulis di dalamnya, yang membantu memperkuat posisinya.

Setelah penaklukan Islam, bahasa Arab menjadi bahasa orang-orang Syam dan Irak. Karena keterkaitan yang besar antara bahasa Aram dan bahasa Arab dan kedua bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Semit, di samping kedekatan yang besar antara orang Arab di pulau itu dan orang Irak karena kontak demografis dan peradaban.

Sumber:  https://arabicpost.net/%D8%AB%D9%82%D8%A7%D9%81%D8%A9/2017/03/15/%D9%84%D9%8A%D8%B3%D8%AA-%D8%A7%D9%84%D9%84%D8%BA%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%B1%D8%A8%D9%8A%D8%A9-%D9%85%D8%A7%D8%B0%D8%A7-%D9%83%D8%A7%D9%86-%D9%8A%D8%AA%D8%AD%D8%AF%D8%AB-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%B1/    

 
Berita Terpopuler