RS Khusus Covid-19 Disiapkan di Perbatasan Surabaya

Ruangan ICU di RS Surabaya mencapai 100 persen.

Antara/Zabur Karuru
RS Khusus Covid-19 Disiapkan di Perbatasan Surabaya. Petugas kesehatan membantu seorang pasien COVID-19 memasuki ruangan di Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/1/2021). Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada Selasa (12/1) kasus positif COVID-19 bertambah 10.047 orang menjadi 846.765 orang, sementara kasus pasien sembuh bertambah 7.068 orang menjadi 695.645 orang.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rumah sakit khusus penanganan dan perawatan pasien Covid-19 disiapkan di pintu masuk Bundaran Waru atau tepatnya di area Mal Cito (City of Tomorrow) perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidaorjo, Jawa Timur.

Baca Juga

"Kita lihat kondisi kesiapan. Kita harus lihat situasinya, baik secara medis dan secara aturan itu betul-betul terpenuhi prinsipnya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana bersama Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita saat meninjau langsung kesiapan operasional rumah sakit pasien Covid-19 di areal Mal Cito, Kamis (28/1).

Meski berada di area Mal Cito, kata dia, namun bangunan gedung yang digunakan untuk rumah sakit ini dipisahkan dengan sekat pembatas. Selain itu, pembangunan rumah sakit itu baik secara prinsip bangunan dan medis sudah sesuai dengan prosedur.

Whisnu mengatakan, dalam dua pekan terakhir, ruangan ICU (Intensive Care Unit) untuk pasien Covid-19 di rumah sakit Surabaya mencapai 100 persen. Oleh sebab itu, ia berharap, apabila rumah sakit ini resmi beroperasi, dapat mendukung penanganan Covid-19 di Kota Surabaya, khususnya bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.

"Makanya saya tanya ini kalau buka rumah sakit, khusus Covid-19 berapa ICU-nya. Sebenarnya dijanjikan (pengelola) ada 16 (ICU), tapi yang siap nanti dalam waktu dekat delapan ICU," katanya.

Ia menyatakan, berdasarkan paparan dari pengelola rumah sakit, jumlah kamar dengan single bed yang siap sebanyak 105 unit. Kapasitas kamar di rumah sakit ini masih dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan ke depannya.

 

"Kapasitasnya 105 tadi yang dipresentasikan. Tapi bisa up (naik) sampai 186. Dengan delapan ICU bisa nambah sampai 16 ICU," ujarnya.

Namun begitu, kata dia, ia ingin memastikan betul baik kesiapan secara medis maupun bangunan rumah sakit dapat terpenuhi sesuai prosedur yang ada. Salah satu yang menjadi catatannya dalam tinjauan kali ini adalah akses keluar-masuk rumah sakit agar tidak bercampur dengan pengunjung di mal.

"Tadi kita lihat agar tidak tercampur orang sehat dan orang sakit, saya sarankan kalau memang mau terbuka harus terpisah betul. Kalau pintu keluar mal masih ada sedikit bersentuhan dengan rumah sakit, itu kalau bisa digeser ya digeser. Jadi bisa terpisah antara mal dengan rumah sakit," katanya.

Secara prinsip, Whisnu mengatakan, pembangunan rumah sakit di perbatasan pintu masuk Surabaya ini konsepnya terbilang bagus karena warga dari luar yang ingin berobat ke Surabaya tak harus masuk ke tengah kota.

 

"Atas saran dari Satgas Covid-19 bagus karena ada di perbatasan. Kalau ada dari luar kota mau masuk kita tampung di sini. Malah tadi diusulkan juga kalau ini bisa dibuka kita usulkan ke Gubernur untuk mengadakan di kawasan utara rumah sakit yang baru untuk menampung," kata Whisnu.

 
Berita Terpopuler