Mengapa AS Tangguhkan Jual Jet F-35 ke UEA?

Penjualan jet F-35 ke UEA dilakukan di akhir pemerintahan Trump.

Abir Sultan/EPA
Sebuah jet F-35.
Rep: Fergi Nadira Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menunda penjualan senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab(UEA) yang sebelumnya disepakati oleh Donald Trump. Ini merupakan langkah signifikan pertama oleh Presiden baru AS Joe Biden untuk mereset hubungan AS dengan rezim Arab Sunni.

Seperti dilansir laman Financical Times, keputusan penundaan penjualan sementara ini adalah untuk menjual 50 jet tempur F-35 ke UEA, serta senjata lain yang ditujukan ke Arab Saudi. Pengumuman penundaan datang satu hari setelah Senat AS menyetujui pencalonan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri AS pada pemerintahan baru Biden.

"Departemen untuk sementara waktu menghentikan sementara pelaksanaan beberapa transfer dan penjualan pertahanan AS yang tertunda di bawah Penjualan Militer Asing dan Penjualan Komersial Langsung untuk memungkinkan kepemimpinan yang masuk mendapat kesempatan untuk meninjau," kata juru bicara Departemen Luar Negeri kepada Fox News, Rabu (27/1) waktu setempat.

Departemen menjelaskan, bahwa langkah tersebut merupakan tindakan administratif rutin yang khas untuk hampir semua transisi. Hal ini pun untuk menunjukkan komitmen pemerintah terhadap transparansi dan tata kelola yang baik, serta memastikan penjualan senjata AS memenuhi tujuan strategis untuk membangun mitra keamanan yang lebih kuat, dapat dioperasikan, dan lebih mampu.

Departemen Luar Negeri AS belum mengonfirmasi negara mana yang akan terdampak dalam peninjauan penjualan senjata. Namun laporan oleh Wall Street Journal pada Rabu mencatat bahwa Arab Saudi dan UEA diperkirakan termasuk di antara negara-negara yang terkena dampak.

Baca Juga

AS dan UEA menandatangani kesepakatan 23 miliar dolar AS akhir tahun lalu yang akan memberi negara Timur Tengah itu 50 jet F-35 dan 18 drone bersenjata, bersama dengan peralatan keamanan lainnya. Perjanjian tersebut menyusul normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan UEA pada Agustus.

Duta besar UEA untuk AS Yousef Al Otaiba dalam pernyataan melalui Twitter mengatakan, UEA akan bekerja erat dengan pemerintahan Biden dalam pendekatan komprehensif untuk perdamaian dan stabilitas Timur Tengah.

"Paket F-35 lebih dari sekedar menjual perangkat keras militer kepada mitra, Seperti AS, ini memungkinkan UEA untuk mempertahankan pencegah yang kuat terhadap agresi. Sejalan dengan dialog baru dan kerja sama keamanan, ini membantu meyakinkan mitra regional," kata Al Otaiba.

Blinken pada Rabu (27/1) juga mengatakan tinjauan senjata ini adalah masalah prosedur. "Secara umum, dalam hal penjualan senjata, biasanya pada awal pemerintahan meninjau setiap penjualan yang tertunda untuk memastikan bahwa apa yang sedang dipertimbangkan adalah sesuatu yang memajukan tujuan strategis kami dan memajukan kebijakan luar negeri kami, jadi itulah yang kami sedang dilakukan saat ini," katanya.
 
Trump juga telah menempatkan penjualan senjata ke Arab Saudi sebagai inti dari hubungannya dengan Pangeran Mohammad bin Salman. Blinken mengatakan, dia juga akan meninjau sanksi yang dijatuhkan pada pemberontak Yaman yang berpihak pada Iran. Hal itu dilakukan setelah peringatan bahwa tindakan pemberontak tersebut berisiko memicu kelaparan terburuk di dunia dalam beberapa dekade.

Blinken menuduh kelompok itu melakukan kekejaman. Dia mengatakan AS harus fokus untuk mengurangi bencana kemanusiaan.

Arab Saudi dan UEA ikut campur dalam perang di Yaman untuk melawan Houthi yang didukung Iran setelah pemberontak merebut Sana'a pada 2014 dan memaksa pemerintah Yaman ke pengasingan. "Kami telah melihat kampanye (di Yaman), yang dipimpin oleh Arab Saudi, yang juga berkontribusi pada apa yang menurut banyak perkiraan adalah krisis kemanusiaan terburuk di dunia saat ini, dan itu mengatakan sesuatu," kata Blinken.

"Sangat penting untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan," ujarnya menambahkan.


 
Berita Terpopuler