Fakta Bersepeda yang Disebut Membuat Kaki Lebih Besar

Bersepeda hanya membuat kaki sepertiga lebih besar dibandingkan angkat beban

Prayogi/Republika
Pengunjung bersepeda di sekitar Pantai Ancol, Jakarta. Secara umum, bersepeda dapat membantu meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan menurunkan massa lemak
Rep: Puti Almas Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah bersepeda dapat membuat kaki menjadi lebih besar? Pertanyaan yang disertai kekahwatiran untuk melakukan salah satu jenis olahraga ini seringkali muncul dari banyak orang. 

Bahkan, kekhawatiran yang berlebihan membuat orang-orang tidak mencari tahu lebih lanjut mengenai hal itu dan memilih untuk tidak bersepeda. Faktanya, olahraga ini bisa membuat Anda lebih bugar dan kuat. 

“Secara umum, bersepeda dapat membantu meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan menurunkan massa lemak,” ujar Jinger Gottschall, seorang profesor kinesiologi di Penn State University, dilansir Bicycling, Selasa (26/1). 

Jika Anda bersepeda atau melakukan olahraga apapun lainnya, secara teratur tubuh akan beradaptasi untuk membantu. Itu merupakan cara kerja dari badan manusia saat berolahraga.

Bagaimana akan membentuk otot dan massa bergantung pada banyak faktor. Termasuk seberapa sering bersepeda, jenis bersepeda yang dilakukan, apa yang dikonsumsi, serta susunan hormonal Anda. 

Jika Anda berkendara 15 hingga 20 atau lebih jam seminggu, lebih baik memiliki keyakinan terlebih dahulu bahwa anda memiliki kaki pengendara sepeda untuk diperlihatkan. Pesepeda profesional memiliki penampang otot paha yang lebih besar daripada non-pengendara sepeda. 

 

Apa yang paling menonjol adalah otot paha depan mendorong pedal ke bawah, serta otot hamstring besar yang membantu menyapu pedal ke atas. Berkendara jarak jauh, lebih lambat, dan stabil juga akan menempatkan Anda dalam zona pembakaran lemak sehingga massa otot Anda dapat tumbuh sementara lemak berkurang sehingga menghasilkan komposisi tubuh yang berbeda.

Bagi orang-orang yang bersepeda untuk sekadar rekreasi atau menggunakan sepeda statis dalam ruangan untuk berolahraga, mereka tidak akan memiliki paha yang lebih besar dibanding yang tidak sama sekali bersepeda. Perlu diketahui, atlet sepeda trek yang memiliki paha berukuran besar mendorong lebih dari pedal, yaitu pelas logam berat. 

"Besarnya hipertrofi otot dengan bersepeda adalah sepertiga dari hipertrofi otot yang Anda dapatkan dari latihan ketahanan,” jelas Gotchall. 

Selain itu, diperlukan perubahan pola makan dan rutinitas latihan untuk memiliki paha seperti atlet sepeda  tersebut. Sementara faktor lain yang mempengaruhi adalah hormon testosteron.

Lebih banyak testosteron berarti lebih banyak massa otot. Pria cenderung lebih berotot daripada perempuan, karena memiliki kadar hormon testosteron yang lebih tinggi. 

 

 

Hormon anabolik mengatur dan merangsang sintesis protein. Semakin baik tubuh Anda dalam mengambil protein dan mensintesisnya ke dalam sel otot, maka semakin besar pula sel otot tersebut.

Gottschall mengatakan aktivitas otot hampir empat kali lebih besar di paha depan daripada di paha belakang saat bersepeda. Bersepeda membangun kekuatan jantung dan paru-paru. 

Bersepeda dengan intensitas tinggi meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru Anda. Kebugaran kardiovaskular yang lebih baik membuat Anda juga menjadi pembakar lemak yang lebih baik. 

 

“Saya merekomendasikan dua sesi intensitas tinggi seminggu yang mencakup latihan interval 20 menit di atas 85 persen dari detak jantung maksimum Anda,” kata Gotchall.

 
Berita Terpopuler