Sinergy For Humanity Bangun Shelter Darurat Penyintas Mamuju

Sinergy for Humanity berharap penyintas Mamuju tidak jadi korban kekerasan seksual

Sinergy fo Humanity
Sinergy for Humanity(S4H) berinisiatif membuat shelter darurat untuk tiap keluarga. Shelter tersebut akan berbahan terpal dengan luas 5x6 meter dengan di dalamnya terdapat 3 ruangan.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 13 Hari pasca kejadian bencana gempa menimpa warga Mamuju dan Majene, para warga terdampak gempa masih bertahan di tenda pengungsian. Beberapa keluarga juga terpaksa tinggal di bekas kandang  dengan bau khas kandang ayam yang masih sangat terasa.

Tim dari Sinergy for Humanity(S4H) yang sudah berada di Mamuju lebih dari sepekan yang lalu menceritakan bagaimana para penyintas di Mamuju terpaksa harus tinggal di satu shelter beramai-ramai, bahkan ada satu shelter yang diisi oleh 80 orang.

Kondisi tersebut menurut  Relawan S4H, Komaludin jika kondisi tersebut didiamkan, akan banyak masalah susulan yang terjadi."Kita saat ini bisa tidur nyaman dan terlindungi privasi kita. Jangan sampai peristiwa pelecehan seksual terjadi seperti peristiwa gempa Lombok beberapa tahun silam," ucap dia. 

 

Sinergy for Humanity Shelter darurat - (Sinergy for Humanity)
 

Untuk mengatasi masalah pengungsian tersebut, S4H berinisiatif membuat shelter darurat untuk tiap keluarga. Shelter tersebut akan berbahan terpal dengan luas 5x6 meter dengan di dalamnya terdapat 3 ruangan.

Untuk pembangunannya dilakukan bergotong royong dengan penggunaan material yang berasal dari daerah mamuju, dengan harapan agar pemberdayaan ekonomi lokal tumbuh.

 
Berita Terpopuler