Kemenperin Bidik Investasi Manufaktur Rp 323,56 Triliun

Industri logam dasar dan barang logam berkontribusi besar dalam investasi pada 2020.

Republika/Mardiah
Ilustrasi Manufaktur
Rep: Iit Septyaningsih Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan, realisasi penanaman modal pada sektor industri manufaktur tahun ini bisa mencapai Rp 323,56 triliun. Optimisme itu didukung dengan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja serta membaiknya dunia pascavaksinasi. 

Baca Juga

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, ada beberapa sektor yang masih menjadi primadona para investor dalam menanamkan modalnya pada tahun ini. Di antaranya industri makanan dan minuman, logam dasar, otomotif, serta elektronik. 

“Kami juga akan dorong, antara lain pengembangan investasi di industri farmasi dan alat kesehatan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (27/1). Berbagai sektor tersebut merupakan prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya merupakan sektor manufaktur yang memberikan kontribusi terbesar dalam realisasi nilai investasi pada 2020. Hal itu dengan menggelontorkan dananya sebesar Rp 94,8 trilun atau menyumbang hingga 11,5 persen.

“Secara khusus, meningkatnya investasi di sektor industri logam sejalan dengan keinginan pemerintah memperkuat hilirisasi industri. Sekaligus pembatasan ekspor mineral justru mendorong peningkatan investasi di sektor tersebut,” tutur Agus.

 

Ia mengatakan, sektor industri masih konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional melalui realisasi penanaman modal. Sepanjang 2020, investasi manufaktur mampu menunjukkan geliat positif, meskipun di tengah pandemi. 

Berdasarkan catatan BKPM, pada Januari sampai Desember 2020, sektor industri menggelontorkan dananya sebesar Rp 272,9 triliun atau menyumbang 33 persen dari total nilai investasi nasional yang mencapai Rp 826,3 triliun. Hasilnya, realisasi investasi secara nasional pada tahun lalu melampaui target yang dipatok sebesar Rp 817,2 triliun atau menembus 101,1 persen.

“Ini capaian yang sangat luar biasa di tengah kondisi pandemi. Bahkan, investasi sektor industri mampu tumbuh double digit,” kata Agus. 

Agus menyebutkan, realisasi penanaman modal sektor industri di tanah air tumbuh 26 persen, dari 2019 yang sebesar Rp 216 triliun menjadi Rp 272,9 triliun pada 2020. “Kami memberikan apresiasi kepada pelaku industri atas komitmennya merealisasikan investasinya di Indonesia,” ujarnya.

 
Berita Terpopuler