Kemendikbud: Talenta Digital Dukung Ekonomi Nasional

Anak muda di ASEAN paham teknologi akan mendisrupsi dunia kerja.

Dok UBSI
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam mengatakan talenta yang siap dunia digital berperan penting dalam pertumbuhan potensi ekonomi digital nasional. "Mendukung pengembangan kemampuan dan keahlian (skill) mereka merupakan upaya penting untuk mewujudkan potensi ekonomi digital Indonesia," kata Prof. Nizam dalam jumpa pers virtual, Selasa (26/1).

Baca Juga

Dalam jumpa pers tersebut, turut disampaikan penelitian terbaru dari Sea dan World Economic Forum berjudul "ASEAN Youth and the Future of Work". Penelitian itu menemukan bahwa anak muda di ASEAN paham teknologi akan mendisrupsi dunia kerja.

Sebanyak 57,9 persen anak muda Indonesia percaya bahwa kemampuan dan keahlian mereka harus ditingkatkan supaya bisa menghadapi disrupsi tersebut. Penelitian yang sama juga menemukan bahwa mayoritas anak muda (81,4 persen) memandang magang sama penting bahkan lebih penting daripada pelatihan di sekolah.

Prof. Nizam menambahkan, persiapan talenta digital di Indonesia melalui lingkungan akademis seperti perguruan tinggi perlu dilakukan secara merata. Terlebih, Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan BPS pada Februari-September 2020, menunjukkan jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. 

Sementara, generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen. "Saat ini ada sekitar delapan juta mahasiswa di Indonesia. Di kampus-kampus kecil, kita bisa menemukan mutiara yang belum terasah. Ini perlu diperluas, bagaimana menemukan talenta terbaik dari kampus-kampus kita," kata Nizam.

Ia menambahkan, saat ini kementeriannya juga sudah menyiapkan platform untuk mempertemukan kampus dan dunia industri, yang diharapkan bisa mengakselerasi talenta terbaik untuk terus mengasah dan mengembangkan potensinya sebelum terjun di dunia kerja. Kemendikbud sendiri telah berupaya mendorong pengembangan talenta digital lewat beberapa kolaborasi dengan perusahaan teknologi seperti Google, Huawei, NVIDIA, dan lainnya.

Nizam berharap, talenta digital muda di Indonesia dapat terus berkarya bagi bangsa dan negara, terutama di masa depan. Ia mengaku optimistis, mengingat Indonesia memiliki perusahaan rintisan (start-up) di bidang teknologi yang sudah menyandang gelar Unicorn hingga Decacorn di wilayah Asia Tenggara.

"Di ASEAN, banyak start-up yang lahir berbasis digital, dan banyak di antaranya yang Unicorn hingga Decacorn berasal dari Indonesia. Ini dahsyat dan basisnya adalah digital technology dengan conventional business, mengawinkan digital dan bisnis, dan revolusi bisnis 4.0 adalah revolusi digital di semua bidang," kata dia.

 
Berita Terpopuler