Ardhito Pramono Bawakan Waktuku Hampa Karya Candra Darusman

Ardhito adalah salah satu musisi muda dengan talenta yang mencuri perhatian Candra.

Dok Ardhito Pramono
Ardhito Pramono menyanyikan lagu Waktuku Hampa karya Candra Darusman.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ardhito Pramono membawakan lagu "Waktuku Hampa" karya musisi jaz legendaris Candra Darusman. Tembang tersebut termuat dalam album Detik Waktu #2-Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman.

Karya kolaborasi Signature Music Indonesia dan Sony Music Entertainment Indonesia itu menandai kali pertama Ardhito membawakan dan merekam lagu ciptaan komposer lain. Ardhito mengaku bangga karena Candra adalah idolanya.

"One of my all time favorite song adalah "Kekagumanku" karya Candra Darusman. Lagu ini sempat begitu dekat dan mengisi salah satu fase kehidupan gue," kata Ardhito lewat pernyataan resminya.

Bahkan, lirik pada bagian chorus lagu tersebut begitu  terpatri dan berkesan sampai sekarang. Ardhito mengagumi semua karya Candra yang turut memengaruhi musiknya saat ini dan berharap bisa melanjutkan langkahnya.

Lewat kesempatan yang dia dapatkan tersebut, Ardhito berharap bisa terus melestarikan musik jaz Indonesia. Ia juga ingin menjaga legacy yang sudah ditanamkan oleh para seniornya, salah satunya Candra Darusman.

Begitu kesempatan membawakan lagu itu datang, Ardhito langsung menerimanya. Rupanya, Candra juga menyimpan kekaguman serupa terhadap Ardhito. Menurut Candra, Ardhito adalah salah satu musisi muda dengan talenta yang mencuri perhatiannya.

Menurut Candra, Ardhito menciptakan karya-karya yang khas dengan gaya menyanyi jazzy serta ciri khas laidback. Hal-hal tersebut yang disebutnya membedakan Ardhito dari penyanyi Indonesia lainnya.

"Karenanya "Waktuku Hampa" saya pikir paling cocok jika dibawakan oleh Ardhito. Dia mampu memberi warna jaz yang saya bayangkan, sekaligus gaya santai anak muda kekinian," kata Candra.

Candra menciptakan tembang "Waktuku Hampa" saat masih tinggal di Singapura bersama sang istri. Saat itu, Candra masih bertugas di lembaga PBB, World Intellectual Property Organization (WIPO). sebagai wakil direktur untuk regional Asia.

Di sela kesibukannya, terciptalah lagu ini. Tepatnya pada Ahad, 20 Februari 2011, meski saat itu baru rampung sekitar 80 persen, lalu disempurnakan kemudian. Secara lirik, lagu berkisah tentang perasaan seseorang yang jauh dari belahan hatinya.

Album Detik Waktu #2- Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman menghadirkan lagu-lagu Candra, baik yang sudah pernah dirilis
sebelumnya atau baru diperkenalkan. Selain Ardhito, tembang-tembang lain dinyanyikan oleh para musisi muda.

Karya itu menyusul album Detik Waktu-Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman yang berhasil meraih berbagai penghargaan. Karya mendapat gelar "Album Terbaik" serta "Album Pop Terbaik" di ajang penghargaan AMI Awards 2018.

Baca Juga

Melalui karya kolaborasi itu, Candra berharap bisa memberikan hiburan segar kepada masyarakat melalui musik. Dia ingin memelihara rasa optimisme sebagai kekuatan tambahan menjalani kehidupan yang sedang penuh cobaan saat ini.

Sosok yang menghubungkan Ardhito dan Candra adalah musisi Nikita Dompas. Nikita sudah tiga kali bekerja sama dengan Ardhito dan tidak pernah gagal. Menurut dia, proyek terbaru kali ini termasuk yang paling menyenangkan.

r">


Produser di album Detik Waktu #2-Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman itu berdiskusi dengan Candra soal format lagu. Akhirnya, dipilih format quartet dengan formasi Nikita (gitar), Candra Darusman (piano), Kevin Yosua (bas), dan Dave Rimba (drum).

"Proses kreatif bersama Ardhito dan Mas Candra tentunya dengan lancar tanpa ada kendala berarti, beberapa lagu slow swing dari Diane Krall menjadi referensi untuk treatment yang saya terapkan pada lagu ini," tutur Nikita.

 
Berita Terpopuler