Erdogan: Turki akan Jadi Negara Terkuat di Dunia

Erdogan ingin Turki menjadi pemain kuat dalam sistem ekonomi politik global

google.com
Presiden Erdogan: Macron dan Erdogan berbincang
Rep: Anadolu Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA --- Pemerintah Turki bersiap membawa negara itu ke level tertinggi dalam sistem global, politik, dan ekonomi di tengah perjuangan melawan wabah virus corona, kata presiden negara itu pada Rabu (20/1).

“Saat ini, kami tak hanya memerangi pandemi, tetapi juga bersiap untuk membawa Turki ke tingkat tertinggi dalam sistem global, politik, dan ekonomi,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam Kongres Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa (AK) via konferensi video dari kompleks istana kepresidenan.

Setiap hari akan ada peresmian atau upacara peletakan batu pertama untuk proyek-proyek baru, kata Erdogan, sambil mengatakan "rasa kegembiraan yang baru" akan terus dialami masyarakat dengan proyek-proyek baru untuk pembangunan negara.

Dia mengatakan, selama akhir ini, tiga bendungan dan pabrik air minum akan dibuka di tenggara provinsi Diyarbakir, sementara sebuah fregat akan diluncurkan ke laut di Istanbul.

Proyek-proyek ekonomi ini diperkirakan akan membawa Turki --dari sisi ekonomi dan politik-- untuk menjadi salah satu negara terkuat dalam sistem global.

Kapal kelas pertama yang diproduksi dalam program pengembangan kapal perang nasional Turki MILGEM akan diluncurkan pada 23 Januari.

Fregat yang diberi nama “Istanbul” sepanjang 113 meter itu diharapkan akan diserahkan ke Komando Angkatan Laut Turki pada 2023 dan akan melakukan pertahanan udara dan peperangan laut, dan kegiatan patroli.

Erdogan menambahkan, pemerintah akan menyerahkan rumah yang dibangun untuk membantu para korban gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter yang melanda provinsi Elazig pada Januari 2020, yang telah merenggut 41 nyawa dan melukai sekitar 1.600 lainnya.

Turki juga memperkuat industri pertahanan dan militernya dengan produksi alat militernya yang dijual secara global.

Menhan Hulusi Akar mengatakan prioritas Turki dalam industri pertahanan menjadi sangat penting. “Kami memberikan pelatihan militer internasional, pembersihan ranjau dan bahan peledak rakitan, bantuan kesehatan dan kemanusiaan, serta dukungan konsultasi kepada saudara-saudara Libya kami," ungkap Akar.

Akar menambahkan laju produksi lokal produk pertahanan Turki telah meningkat hingga 70 persen. 

Pada November 2019, Turki dan Libya menandatangani pakta tentang kerja sama keamanan dan perbatasan laut.

Turki membantu pemerintah Libya yang diakui PBB melawan serangan panglima perang Khalifa Haftar. Turki juga aktif di Suriah, Palestina, Sudan, dan banyak negara di Afrika lainnya.

 

 
Berita Terpopuler