Raih Trofi Perdana Sebagai Pelatih, Ini yang Dirasakan Pirlo

Juventus mengalahkan Napoli 2-0 pada Piala Super Italia 2020.

EFE/ELISABETTA BARACCHI
Pelatih Juventus Andrea Pirlo (kanan) merayakan keberhasilan meraih gelar Piala Super Italia 2020.
Rep: Frederikus Bata Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Andrea Pirlo akhirnya meraih trofi perdana sebagai pelatih. Ia baru saja membawa Juventus menjuarai Piala Super Italia 2020. Juventus menumbangkan Napoli 2-0 di Stadion Mapei, Sassuolo, Kamis (21/1) dini hari WIB. Gol-gol Bianconeri dicetak oleh Cristiano Ronaldo dan Alvaro Morata.

Baca Juga

Pirlo merasakan sensasi berbeda merasakan gelar sebagai pelatih. Saat masih aktif bermain, Pirlo bergelimang prestasi bersama AC Milan, Juventus, dan timnas Italia.

"Saya merasakan kegembiraan luar biasa. Mengangkat trofi petama saya sebagai pelatih, terasa berbeda. Saya pikir, lebih baik, dibandingkan ketika saya masih menjadi pemain, karena saya memimpin skuad hebat di klub bersejarah. Luar biasa," kata allenatore 41 tahun ini kepada RAI Sport, dikutip dari Football Italia.

Mengenai jalannya pertandingan, Pirlo menilai kedua tim sama-sama bermain bagus. Menurutnya, itu situasi langka di sebuah partai final. Namun Juventus lebih menunjukkan kegigihan. Walhasil keberuntungan berpihak pada Raksasa Turin itu.

"Kami ingin membuktikan, kami bukanlah tim seperti ketika melawan Inter. Jadi saat Anda bermain dengan keberanian, determinasi, dan sikap ini, Anda menarik keberuntungan," ujar Pirlo menegaskan.

Sebelum kemenangan di Reggio Emilia, Juventus tak berdaya di markas Inter Milan pada ajang Serie A Liga Italia. Si Nyonya Takluk 0-2 sewaktu bertandang ke Stadion Giuseppe Meazza, Senin (18/1) dini hari WIB.

Saat itu, Pirlo...

.

Saat itu, Pirlo kecewa melihat penampilan anak asuhnya. Namun semua sudah berlalu. Leonardo Bonucci dan rekan-rekan langsung membalikkan situasi. Pesan penting untuk para pengkritik.

"Setelah pertandingan di malam sebelumnya, kami tidak pantas menerima banyak kritikan, mengingat apa yang telah kami lakukan sepanjang musim ini bergulir. Jadi saya senang, kami mendapatkan trofi malam ini,"  tutur Pirlo.

Pada akhirnya, ia menerima segala konsekuensi. Menurutnya sepak bola selalu demikian. Ada saatnya sebuah tim atau individu mendapat pujian setinggi langit. Namun di lain pihak situasi sebaliknya terjadi.

Pirlo mengalami fenomena demikian, selama bertahun-tahun menjadi pemain di level tertinggi. Pengalaman tersebut membantunya lebih fokus pada hasil nyata di lapangan.

"Saya sudah terbiasa, karena saya mengalami pasang surut dalam karir saya yang sangat panjang. Saya tahu ada klub solid di belakang saya, jadi hanya perlu menjaga konsentrasi dan melakukan pekerjaaan saya," ujar mantan gelandang tim nasional Italia ini.

 
Berita Terpopuler