Buat Sejarah Baru, Kamala Harris Resmi Wakil Presiden AS

Kamala Harris membuat sejarah baru saat dilantik sebagai Wakil Presiden AS, Rabu.

epa08953535 Vice President-elect Kamala Harr
Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam pelantikan presiden di Capitol, Washington DC, Rabu (20/1) waktu setempat.
Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kamala Harris membuat sejarah baru pada Rabu (20/1) waktu setempat. Perempuan keturunan Asia ini dilantik sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), mendampingi Presiden ke-46 AS Joe Biden.

Harris kini resmi menjadi perempuan pertama, orang kulit hitam pertama, dan keturunan Asia pertama yang memegang jabatan tertinggi kedua di AS.

Ke depan, Harris, 56 tahun, dipandang sebagai pesaing untuk pencalonan presiden Partai Demokrat 2024. Terutama jika Biden, 78 tahun, memutuskan tidak mengejar masa jabatan kedua.

Harris menjabat sebagai senator AS dari California selama empat tahun terakhir.

Ia telah mendobrak tradisi sebagai perempuan pertama menjabat jaksa wilayah di San Francisco. Harris juga perempuan kulit berwarna pertama terpilih sebagai Jaksa Agung California.

Harris telah mengundurkan diri dari keanggotaan di Senat. Namun, ia masih akan memainkan peran penting di majelis tersebut. Di AS, wakil presiden menjabat sebagai ketua Senat--memiliki andil pada setiap pemungutan suara di majelis beranggotakan 100 orang itu.

Dengan jumlah yang merata antara anggota dari Demokrat dan Republik, Harris membuat partai Demokrat mendapatkan kendali di Senat.

Dengan latar belakang yang dimilikinya dalam peradilan pidana, Harris diyakini dapat membantu Pemerintahan Biden menangani masalah kesetaraan dan penegakan hukum rasial.

Baca Juga

Harris adalah putri pasangan imigran. Ibunya berasal dari India dan ayahnya dari Jamaika.

Harris sebelumnya mengincar posisi sebagai perempuan pertama menjadi presiden AS. Ia bersaing dengan Biden dan kandidat-kandidat lainnya di Partai Demokrat pada 2020. Dalam prosesnya Harris keluar dari persaingan.

Biden ternyata tidak melihat pernyataan-pernyataan keras Harris yang sempat dilancarkan padanya. Pada Agustus ia justru memilih Harris sebagai pasangannya.

Harris terbukti menjadi tangan kanannya yang berharga dan bersinar. Ia sosok menarik terutama bagi pemilih dari kalangan perempuan, liberal, dan warga kulit berwarna.

Harris mengembangkan jaringan penggalangan dana mendalam. Ia berperan penting dalam mengumpulkan dana. Jumlahnya mencapai rekor pada bulan-bulan terakhir kampanye Biden melawan petahana dari Partai Republik Donald Trump.

Kalangan pemilih Demokrat, serta penyumbang partai itu, senang bahwa ia dipilih sebagai wakil presiden untuk mendampingi Presiden ke-46 AS Joe Biden.

 
Berita Terpopuler