Frank Lampard Akui tak Bisa Kendalikan Masa Depan Chelsea

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea kembali menelan pil pahit usai kalah dari Leicester City pada Rabu (20/1) dini hari WIB. Skor 0-2 diakui pelatih Chelsea, Frank Lampard, membuat dia kacau dan tak bisa mengendalikan masa depan the Blues.

Dilansir dari laman Mirror, Chelsea harus turun ke urutan delapan klasemen Liga Primer Inggris usai dikalahkan tim tuan rumah. Hal ini membuat Lampard berada di tekanan serius dan ambang pemecatan dari posisinya sebagai pelatih.

Rumor pemecatan Lampard bukan lagi jadi hal baru. Sebelumnya, rumor sudah muncul saat Chelsea kalah dari Manchester City pada awal Januari 2021 ini. Klub sedang mencari alternatif baru untuk manejerialnya.

Nama mantan pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Thomas Tuchel pun muncul. Di saat yang sama, Lampard mengakui bahwa masa depan Chelsea ada di tangannya. "Saya tidak bisa mengendalikannya. Saya pernah ditanya sebelumnya, saya mengerti itu adalah harapan klub ini," kata Lampard dilansir dari laman Mirror.

Lampard mengakui Chelsea saat ini tengah berkembang. Tetapi ia kini terjebak di dalamnya dan harus menghadapi masa-masa sulit seperti ini. "Kami hanya harus bertarung. Di mana semuanya cerah di pertengahan Desember dan sekarang tak begitu cerah. Saya pandai menangani tekanan," jelas dia.

Penampilan tandang Chelsea dinilai sangat mengkhawatirkan bagi petinggi klub dengan jumlah skor tertinggi dalam dua musim terakhir. Bahkan selama di bawah kepemimpinan Lampard, the Blues hanya mencatatkan lima clean sheet di kandang sendiri.

"Ada pemain yang tidak bermain sebagaimana mestinya, itu fakta sederhana. Saya kecewa dengan kedua gol itu. Kami tahu bisa bersaing dengan Leicester saat kami bermain bagus," kata Lampard menjelaskan. "Tapi ketika tertinggal 0-2 dan anda berada dalam masa yang sulit, itu sangat memengaruhi permainan. Para pemain tahu mereka dikalahkan oleh tim yang lebih baik. Tema dari penampilan kami malam ini adalah lambat dan lamban."