Chevron Bangun Jaringan Pipa Gas Israel-Mesir

Chevron akan membangun jaringan pipa antara kota-kota pesisir Israel dekat Jalur Gaza

Reuters/Mike Blake
Chevron Corporation bersama sejumlah perusahaan meneken investasi untuk pengembangan gas alam di ladang Israel.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Chevron Corporation bersama sejumlah perusahaan meneken investasi untuk pengembangan gas alam di ladang Israel. Investasi akan memakan dana sekitar 235 juta dolar AS untuk pembangunan pipa gas dari Israel menuju Mesir.

Baca Juga

Mitra perusahaan di ladang Leviathan dan Tamar, yang terletak di lepas pantai Mediterania Israel, menandatangani perjanjian dengan Israel Natural Gas Lines Ltd untuk memasang pipa bawah laut baru. Proyek itu akan memperluas beberapa pipa yang sudah ada, menurut pernyataan Delek Drilling LP, pemegang saham di kedua ladang tersebut, dilansir dari Bloomberg, Rabu (20/1).

Chevron akan membangun jaringan pipa antara kota-kota di pesisir Israel seperti Ashdod dan Ashkelon, dekat perbatasan Jalur Gaza. Seiring dengan perluasan jalur lain, itu akan memungkinkan para mitra untuk mengirim sebanyak 7 miliar meter kubik gas setiap tahun ke Mesir, kata Delek.

Delek mengatakan, rute baru tersebut akan menelan biaya investasi 738 juta shekel (sekitar 228 juta dolar AS) dan perluasan pekerjaan sekitar 27 juta shekel. Perusahaan gas akan membayar 56 persen dari pipa baru dan memberikan jaminan atas pendanaan yang diambil Chevron untuk menutupi sisanya.

 

Chevron telah meningkatkan investasi gas di Mediterania timur dalam dekade terakhir. Perusahaan energi yang berbasis di San Ramon, Kalifornia ini telah mengakuisisi Noble Energy Inc seharga sekitar 5 miliar dolar AS tahun lalu. Sebagian besar untuk mengambil alih kepentingannya di Leviathan, ladang terbesar di Israel, dan Tamar, yang terbesar kedua.

Mesir berencana mengekspor gas yang dibelinya dari Israel, serta dari ladang Zohr raksasanya sendiri, ke Eropa. Ini akan mengirim bahan bakar dalam bentuk super dingin, yang dikenal sebagai gas alam cair.

Mitra Chevron di Israel sebelumnya setuju untuk mengekspor 44 miliar meter kubik gas ke negara Arab selama delapan tahun, dengan aliran akan dimulai antara Juli 2022 hingga April 2023. “Fakta bahwa kami membayar sebagian besar biaya yang terlibat dalam pembangunan pipa baru mencerminkan keamanan dan kepercayaan yang kami miliki untuk terus meningkatkan ekspor ke negara-negara kawasan,” kata Chief Executive Officer Delek Yossi Abu dalam pernyataannya.

Chevron adalah operator di kedua ladang tersebut, dan memegang 39,7 persen saham di Leviathan dan 32,5 persen di Tamar. Delek memiliki 45,3 persen di Leviathan dan 22 persen di Tamar.

 
Berita Terpopuler