Pedagang Daging Jabodetabek Diserukan tak Mogok Jualan

Pedagang daging se-Jabodetabek berencana mogok jualan mulai 20 Januari.

MUHAMMAD IQBAL/ANTARA
Pedagang daging sapi melayani pembeli di kios daging Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (19/1/2021). Pedagang daging sapi di kawasan Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) berencana akan melakukan mogok dagang daging sapi mulai Rabu (20/1) selama tiga hari sebagai protes kepada pemerintah karena tingginya harga daging sapi di pasar sejak awal tahun.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengimbau pedagang daging di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) tidak mogok berjualan. Saat ini, harga daging tengah melambung sehingga sepi pembeli.

"Kami meminta kepada para pedagang daging se-Jabodetabek agar  tidak mogok berjualan sebagai bentuk aksi tanda protes, tetapi (cukup) mengurangi volume penjualan," tulis Abdullah dalam surat edaran organisasinya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Imbauan tersebut tertera dalam Surat Edaran (SE) DPP IKAPPI Nomor 91/SE/IKAPPI/I/2021 yang dikeluarkan pada 19 Januari 2021 ditandatangani oleh Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri. Surat edaran itu, menurut Abdullah, adalah imbauan bagi pedagang untuk menyikapi persoalan harga daging dengan pertimbangan yang matang.

IKAPPI mengetahui kesulitan pedagang saat ini. Pihaknya juga mengetahui daya beli masyarakat yang terus menurun akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Maka dari itu kami meminta agar tidak mogok, karena juga harus dipertimbangkan kehilangan pelanggan adalah menjadi pertimbangan yang paling dominan dari efek mogok berdagang selama tiga hari ke depan," tulisnya.

Abdullah meminta para pedagang daging memikirkan kembali aksi mogok selama tiga hari mulai 20 Januari 2021. Warung-warung rumahan--seperti warteg, warung masakan padang, warung masakan Sunda, warung nasi uduk rumahan, dan sebagainya-- yang masih harus mendapatkan suplai dari pedagang daging di pasar se-Jabodetabek di tengah kondisi mereka yang terus melemah.

Mengingat kondisi pasar semakin sepi dan daya beli menurun, dikhawatirkan jika seluruh pedagang daging mogok akan berefek pada sepinya pedagang yang lain. "Karenanya kami mohon agar aksi mogok selama tiga hari ke depan dipikirkan kembali," tulis Abdullah.

IKAPPI berharap anggotanya bertahan dan berdagang sebagaimana mestinya walaupun volumenya berkurang. Sebelumnya, beredar kabar bahwa para pedagang daging sapi di Jabodetabek akan melakukan aksi mogok selama tiga hari.

Kabar ini mengacu pada surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021. Rencana ini dipicu tingginya harga daging sapi di pasaran sejak awal 2021.

Selama beberapa hari terakhir, harga daging sapi murni mencapai Rp 120 ribu per kilogram (kg). Padahal, biasanya berkisar pada Rp 110 ribu hingga Rp 114 ribu per kg.

Sementara harga daging sapi bagian paha belakang mencapai Rp126 ribu per kg selama beberapa hari terakhir. Padahal, harga biasanya mencapai lebih dari Rp 100 ribu per kg.

 
Berita Terpopuler