11 Staf Humas RSUP M Djamil Terpapar Covid-19

Para SDM bidang humas yang terpapar covid sedang menjalani isolasi mandiri.

Republika/ Febrian Fachri
RSUP M Djamil Padang
Rep: Febrian Fachri Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Direktur Umum SDM dan Pendidikan RSUP M Djamil Padang, Dovi Djanas mengatakan untuk sementara layanan bidang Humas di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang dihentikan. Penyebabnya, seluruh pejabat dan staf di Bumas M Djamil positif terpapar covid-19.

“Ada 11 SDM di Humas positif terpapar covid. Ini jadi pembelajaran bagi kita semua untuk menjalankan protokol kesehatan dengan ketat di mana pun berada,” kata Dovi, Senin (18/1).

Dovi mengaku, belum dapat memastikan asal mula seluruh SDM di Humas M Djamil terpapar covid. Kemungkinan penularan bisa jadi berasal dari luar atau di lingkungan RS. 

Namun selama ini, menurut Dovi, RSUP M Djamil Padang sudah melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Sekarang para SDM bidang humas yang terpapar covid sedang menjalani isolasi mandiri.

“Sekarang kan cukup banyak klaster penularan covid. Bukan tidak mungkin terpapar dari klaster keluarga,” ujar Dovi.

Dovie menyebut, sekarang ada 78 orang SDM RSUP M Djamil masih berstatus positif terpapar covid. Semuanya sekarang sudah diisolasi. Bila menghitung sejak pandemi covid masuk ke Sumbar, total sudah 461 nakes, paramedis, hingga staf M Djamil terpapar covid. Tapi dari sekian banyak SDM M Djamil yang terpapar covid, tidak ada satu pun sampai meninggal dunia. 

 

 

Dovi meminta seluruh nakes dan pegawai M Djamil beserta masyarakat umum agar selalu menaati protokol kesehatan. Walau vaksin sudah ada, menurut Dovi bukan berarti pandemi berakhir. 

RSUP M Djamil sudah mulai melakukan penyuntikkan vaksin terhadap tenaga kesehatan, staf dan pegawai. Dovi menyebut jumlah SDM yang didaftarkan sebagai penerima vaksin di M Djamil sebanyak 2.345 orang. 

"Hari ini yang akan disuntik vaksin ada 11 orang. Karena kapasitas ada ribuan sehingga tidak bisa sekaligus," kata Dovi, Senin (18/1). 

Dovi menyebut, tidak dapat memberikan penyuntikkan vaksin sekaligus dalam jumlah besar. Karena RS yang terletak di Kota Padang itu merupakan rumah sakit rujukan di Sumbar dan beberapa provinsi tetangga. 

 

Sehingga, mereka perlu mengatur jadwal vaksinasi agar operasional RS tidak terganggu. "Kita koordinasikan dengan tim vaksinator supaya tidak terlalu lama," ucap Dovi.

 
Berita Terpopuler