Menjadi Tamu Syekh Ali Jaber

Syekh Ali disebut sering sekali mentraktir makan.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Syekh Ali Jaber (kanan) memeluk Muhammad Al Gifari (kiri) saat pertemuannya di sela acara Milad Yayasan Nuurun Nisaa di Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/10). Dalam pertemuannya tersebut, Syekh Ali Jaber berencana memberangkatkan Umrah Muhammad Al Gifari atau yang akrab disapa Akbar dan mengangkatnya menjadi anak angkat. Foto: Abdan Syakura/Republika
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, "Syekh Ali Jaber adalah tuan rumah yang menjamu tamunya sebaik-baik beliau bisa."

Kalimat itu meluncur dari seorang pegiat dakwah, Erwin Raja. Mantan produser acara Hafidz Indonesia di salah satu televisi swasta tersebut mengungkapkan bagaimana kebaikan Syekh Ali Jaber ketika menjamu tamu.

"Syekh Ali sering banget mentraktir kita (kru Hafidz Quran) makan. Terus ngajak kita makan di rumahnya. Menjamu tamu sebaik-baiknya beliau. Itu Masha Allah. Kalau urusan tamu, Masha Allah luar biasa banget," kata Erwin Raja lewat pesan suara kepada Republika.co.id, Jumat (15/1).

Syekh Ali Jaber bersama Erwin Raja serta sepasang anak kembarnya, Al Ghazali Tsaqib Janitra Raja dan Al Khalifi Zikri Jonea Raja. - (Dokumentasi pribadi)

Syekh Ali dikenal sebagai ulama yang selalu memberikan nasihat. Erwin mencontohkan saat ia dan istri mendapatkan hadian ibadah haji berkat hafalan Alquran dua anak kembarnya. "Ini adalah nikmat yang Allah berikan ke antum di dunia. Bayangkan bagaimana nikmatnya antum nanti kelak ketika antum masuk ke dalam surganya Allah. Di dunia saja Allah sudah muliakan antum seperti ini, apalagi nanti di akhirat, apalagi antum kalau masuk surganya Allah. Luar biasa, itulah keberkahan dari Alquran," kata Erwin menirukan nasihat Syekh Ali.

Tak hanya itu, Erwin juga pernah bertemu dengan Syekh Ali di Kota Madinah saat umroh akhir tahun lalu. Saat itu Syekh Ali mengajak bertemu di Masjid Nabawi. Di sana, Syekh Ali, kata Erwin, banyak cerita mengapa akhirnya sedikit mundur dari publik.

"Itulah momen terakhir kami bertemu. Di Masjid Nabawi, dan kami bertemu juga dengan ayahanda beliau. Luar biasa, saya sangat-sangat mengagumi beliau yang sering sekali mendoakan anak-anak dan keluarga saya."

"Kami benar-benar merasa kehilangan beliau."

Erwin Raja juga menceritakan bagaimana kelembutan Syekh Ali kepada anak-anak. Ia merawikan bagaimana kelembutan Syekh Ali Jaber, terutama kepada anak-anak penghafal Alquran. Salah satu pelajaran berharga yang diajarkan dengan cara tindakan adalah ketika Syekh Ali Jaber tidak ragu mencium tangan anak-anak peserta Hafidz Quran.

Pemilik Travel Haji dan Umroh "Bisa Umroh" itu mengungkapkan, awalnya ia mengajukan Syekh Ali Jaber untuk menjadi juri pada season pertama Hafidz Quran. Namun, kata dia, ada sedikit keraguan di manajemen karena Syekh Ali dikira memiliki karakter keras ketika berdakwah. Sehingga ada sedikit kekhawatiran bagaimana nanti jika Syekh Ali berinteraksi dengan anak-anak.

Tak menyerah, Erwin lalu kembali mengajukan nama Syekh Ali Jaber menjadi juri Hafidz Quran season II. Kali ini manajemen dikabulkan.

Erwin pun tak membuang waktu dan langsung pergi ke rumah Syekh Ali untuk meminangnya menjadi juri. "Dan alhamdulillah Syekh Ali setuju. Ketika syuting, Masha Allah di luar dugaan. Beliau sangat, sangat lembut terhadap anak-anak," kata Erwin dalam pesan suara yang dikirimkan kepada Republika.co.id, Jumat (15/1).

Baca Juga: Perjuangan Ayah Kembar Didik Anak-anaknya Jadi Hafiz Alquran

Pria yang memiliki anak kembar laki-laki penghafal Alquran tersebut menjadi saksi bagaimana sikap Syekh Ali Jaber yang amat lembut kepada anak-anak. Bahkan, Syekh Ali selalu memberikan contoh ketawadhuan seorang ulama kepada anak-anak.

"Beliau pecinta anak-anak banget, penyayang anak-anak. Masha Allah luar biasa beliau sangat lembut kepada anak-anak. Contoh kebiasaan yang sampai hari ini akhirnya kita lakukan karena mencontoh beliau, yaitu mencium tangan anak kita. Itu beliau lakukan di panggung Hafiz Indonesia. Dan kini menjadi kebiasaan umum (orang tua mencium tangan anak-anak)," kata ayah dari Al Ghazali Tsaqib Janitra Raja dan Al Khalifi Zikri Jonea Raja.

Baca Juga: Senyum di Wajah Syekh Ali Jaber Sebelum Dimakamkan

Sekretaris Jenderal MUI Buya Amirsyah Tambunan, menyampaikan duka atas kepergian ulama kharismatik Syekh Ali Jaber. Dia mengaku mendapat kabar tersebut dari salah satu murid Syekh Ali Jaber.

"MUI turut berduka cita atas wafatnya Syekh Ali Jaber. Semoga akhir hayat beliau husnul khotimah," ujarnya, Kamis (14/01).

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Dakwah, KH Chalil Nafis. Menurutnya, Syekh Ali Jaber merupakan orang saleh dan dai yang istiqamah. Dirinya meminta umat ikut berdoa agar segala dosa yang pernah dilakukan Syekh Ali Jaber bisa diampuni, dan diterima amal baiknya.

Semasa hidupnya, Kiai Chalil bercerita, sosok Syekh Ali Jaber merupakan sosok yang rendah hati. Menurutnya, hal tersebut juga tercermin dalam perbedaan pendapat mengenai ibadah qurban yang sempat disoal.

"Syekh Ali Jaber dengan rendah hati datang ke MUI. Beliau menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada umat Islam dan ulama-ulama Indonesia," tambah dia.

 
Berita Terpopuler