China Bersiap Hadapi Gelombang Baru Infeksi Covid-19

China mencatat lonjakan kasus baru Covid-10 di bagian utara Negeri Tirai Bambu.

AP/Andy Wong
Wanita yang mengenakan masker wajah untuk membantu mengekang penyebaran virus corona berjalan di dekat papan yang menggambarkan acara papan seluncur salju Olimpiade Musim Dingin di sebuah pusat perbelanjaan di Beijing, Rabu, 6 Januari 2021. Provinsi Hebei di China memberlakukan langkah-langkah pengendalian yang lebih ketat menyusul peningkatan lebih lanjut dalam kasus virus corona di provinsi itu, yang berbatasan dengan ibu kota Beijing dan akan menjadi tuan rumah acara untuk Olimpiade Musim Dingin tahun depan.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fergi Nadira B, Dwina Agustin, Antara, AP

China sepertinya sedang menghadapi gelombang baru infeksi Covid-19 setelah Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyatakan, lebih dari 1.000 orang sedang dalam perawatan Covid-19 hingga Jumat (15/1) waktu setempat. Kasus positif Covid-19 di bagian utara negara tersebut kian meningkat setelah beberapa bulan mengalami penurunan jumlah kasus.

Baca Juga

Tercatat 1.001 pasien dalam perawatan untuk penyakit dari virus corona tipe baru tersebut. NHC merinci, 26 diantaranya berada dalam kondisi serius, sementara 144 total kasus baru telah dicatat selama 24 jam terakhir.

Provinsi Hebei menyumbang 90 kasus baru, sementara provinsi Heilongjiang lebih jauh ke utara negara melaporkan 43 kasus baru. Sebanyak sembilan kasus didapatkan dari luar negeri, sementara penularan lokal juga terjadi di wilayah selatan Guangxi dan provinsi utara Shaanxi.

Penularan ini menggambarkan kemampuan virus untuk menyebar ke negara berpenduduk 1,4 miliar itu meskipun telah diberlakukan kebijakan karantina, pembatasan perjalanan dan pemantauan elektronik warga. Meskipun tidak ada laporan kekurangan tempat tidur rumah sakit, Hebei telah mulai membangun pusat karantina baru di luar ibu kota provinsi Shijiazhuang untuk mengantisipasi kebutuhan lebih banyak kasus yang mungkin terjadi.

Shijiazhuang juga telah menyumbang sebagian besar kasus di provinsi tersebut sejak tahun baru. Wilayah itu telah ditempatkan di bawah karantina bersama dengan kota Xingtai dan Langfang. Kebijakan lockdown di daerah tersebut merupakan sebuah langkah yang sebagian besar membatasi lebih dari 20 juta orang ke luar rumah mereka selama beberapa hari mendatang.

Secara total, China telah melaporkan 87.988 kasus infeksi Covid-19. Sementara, tercatat 4.635 kematian akibat virus yang berasal dari salah satu kota di China, Wuhan.

Lonjakan kasus di China utara terjadi ketika para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap untuk mengumpulkan data tentang asal-usul pandemi. Tim WHO tiba pada Kamis (14/1) di pusat kota Wuhan tempat virus corona pertama kali terdeteksi pada akhir 2019.

Kunjungan tim WHO ini telah disetujui oleh pemerintah Presiden Xi Jinping setelah perselisihan diplomatik berbulan-bulan yang memicu keluhan publik yang tidak biasa oleh kepala WHO. Para peneliti akan dikarantina selama 14 hari dan akan bekerja dengan para ahli China melalui konferensi video saat berada di karantina.

Fasilitas karantina virus korona sedang dibangun di kota China utara, Provinsi Hebei. Fasilitas terpadu yang mulai dibangun pada Rabu (13/1) tersebut berdiri di atas lahan kosong seluas 33,3 hektare.

Menurut pihak kontraktor yang berkantor pusat di Tangshan dikutip media setempat, Kamis (14/1), setiap unit luasnya 18 meter persegi yang terbuat dari baja ringan sehingga mudah diangkut dengan waktu pemasangan yang cepat dan dapat didaur ulang.

Begitu mendapatkan perintah, Biro Kereta Api China Unit 14 langsung mengerahkan ratusan karyawannya untuk memulai pekerjaan konstruksi di wilayah Zhengding, Kota Shijiazhuang. Sementara 3.000 unit rumah, bahannya telah dipersiapkan di Kota Tangshan dan pengirimannya ke Zhengding diperkirakan memakan waktu tiga hari.

Perakitannya juga diperkirakan selesai dalam jangka waktu sehari. Rumah tersebut memiliki fasilitas pendukung yang memadai, seperti jaringan pipa air bersih dan listrik yang langsung dapat digunakan begitu selesai dibangun di Zhengding.

Kontraktor itu juga sebelumnya terlibat dalam pembangunan kilat rumah sakit sementara Huoshenshan di Wuhan pada awal 2020. Setelah Distrik Xiaoguozhuang dinyatakan sebagai zona merah, Pemerintah Kota Shijiazhuang mulai memindahkan 20.000 jiwa penduduk 12 desa di Distrik Gaocheng ke kota lain untuk menjalani karantina mulai Senin (11/1).

Hingga Kamis, di Provinsi Hebei mendapatkan tambahan 81 kasus baru, sebanyak 75 di antaranya berasal dari Kota Shijiazhuang, termasuk satu orang pasien meninggal dunia dan 16 lainnya dalam kondisi kritis. Pemerintah China mengerahkan bala bantuan petugas medis dari sejumlah provinsi ke Hebei yang berbatasan dengan Beijing itu.

China mengambil sampel batuan di Bulan. - (republika)

 
Berita Terpopuler