Jambi Urungkan Pembelajaran Tatap Muka 18 Januari

Tren penularan Covid-19 masih tinggi di Jambi.

Wahdi Septiawan/ANTARA
Seorang guru memberikan materi luar kelas kepada beberapa muridnya di SDN 226/III Renah Kasah, Kerinci, Jambi, Senin (4/1/2021). Sekolah yang menampung 26 murid tingkat dasar yang berada di desa terpencil berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Kerinci tersebut merupakan sekolah satu-satunya di desa itu sehingga para lulusannya harus keluar dari desa bila ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Wali Kota Jambi Syarif Fasha menunda pembelajaran tatap muka yang semula dijadwalkan mulai 18 Januari 2021. Kebijakan itu dikeluarkan karena tren penularan Covid-19 masih tinggi.

"Tanggal 18 Januari tidak jadi dilaksanakan sistem pembelajaran tatap muka, sistem pembelajaran masih dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh secara dalam jaringan (daring)," kata Syarif di Jambi, Kamis.

Syarif menyebut, Pemerintah Kota Jambi masih harus memerhatikan tren pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan tren pasien yang sembuh. Sistem pembelajaran tatap muka pun ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga

Kelak, ketika pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 alami penurunan, maka sistem pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan. Namun, pelaksanaannya tetap dengan protokol kesehatan Covid-19.

"Sifatnya situasional, kita lihat saja nanti jika pasien terkonfirmasi positif menurun jumlahnya maka pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan," kata Syarif.

Sementara itu, satuan pendidikan dari tingkat Taman Kanak kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Jambi sudah melakukan persiapan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19. Di antaranya menyediakan tempat cuci tangan, memasang papan pengumuman, dan imbauan wajib menggunakan masker, hingga menata jarak tempat duduk siswa di dalam kelas.

 
Berita Terpopuler