Dunia Usaha Membaik, Perbankan Optimistis Salurkan Kredit

Prospek pertumbuhan industri manufaktur juga akan mendorong peluang investasi.

Republika/Wihdan Hidayat
Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei kegiatan dunia usaha Bank Indonesia (SKDU-BI). Bank Indonesia mengindikasikan kegiatan usaha mencatatkan kinerja positif pada kuartal satu 2021 terutama sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
Rep: Novita Intan Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei kegiatan dunia usaha Bank Indonesia (SKDU-BI). Bank Indonesia mengindikasikan kegiatan usaha mencatatkan kinerja positif pada kuartal satu 2021 terutama sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. 

Baca Juga

Menanggapi hasil survei tersebut, sejumlah perbankan bersiap menjaga likuiditas dan permodalan perusahaan pada tahun ini. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan kredit berasal dari konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.

“Dengan adanya hasil survei BI yang menyiratkan optimisme industri manufaktur tersebut merupakan sinyal positif terhadap prospek ekonomi nasional pada 2021,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/1).

Menurutnya prospek pertumbuhan industri manufaktur juga akan mendorong peluang investasi, penciptaan lapangan kerja baru, hingga menciptakan multiplier effect yang mampu mendongkrak daya beli dan konsumsi masyarakat. Pada tahun ini BRI optimistis pertumbuhan kredit pada kuartal satu dan dua sebesar enam persen, khusus segmen UMKM.

“Pada ujungnya, hal  tersebut akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kredit perbankan nasional,” ucapnya.

Sementara Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menambahkan perseroan memproyeksikan pertumbuhan kredit secara bank only tumbuh lima persen sampai tujuh persen dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh enam persen sampai delapan persen pada tahun ini.

“Perseroan memperkirakan ekonomi mulai tumbuh positif pada kuartal satu 2021. Pemulihan ekonomi didorong upaya pemerintah meningkatkan indeks keyakinan konsumen melalui optimisme terkait rencana vaksinasi dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN)," ucapnya.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan perusahaan akan menyalurkan kredit sejalan dengan kegiatan investasi dari dunia usaha.

“Intinya kami siap dari segi likuiditas dan permodalan bila mana ada permintaan kredit untuk modal kerja dan kredit investasi,” ucapnya.

 

Diperkirakan prompt manufacturing index Bank Indonesia (PMI-BI) pada kuartal I 2021 sebesar 51,14 persen meningkat dibandingkan kuartal IV, III, II, dan I 2020 yang masing-masing sebesar 47,29 persen, 44,91 persen, 28,55 persen, dan 45,64 persen. Namun perkiraan PMI-BI pada kuartal satu 2021 lebih rendah dibanding kuartal empat 2019 sebesar 51,50 persen.

Berdasarkan SKDU-BI, nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada kuartal satu 2021 sebesar 7,68 persen. Angka itu lebih baik dibandingkan SBT kuartal IV 2020 dan SBT kuartal I 2020 yang masing-masing mencatatkan minus 3,90 persen dan minus 5,56 persen.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengungkapkan industri manufaktur diperkirakan berada dalam fase ekspansi pada kuartal satu 2021. Hal itu tercermin pada membaiknya PMI-BI kuartal IV 2020.

 

"Industri yang masuk fase ekspansi antara lain makanan, minuman, dan tembakau, semen dan barang galian non logam, pupuk, kimia, dan barang dari karet, serta kertas dan barang cetakan," ucapnya.

 
Berita Terpopuler