Kali Pertama, Astronom Temukan Kuasar Terjauh

Kuasar terjauh berjarak 13,03 miliar tahun cahaya dari Bumi.

wikipedia
Quasar
Rep: Haura Hafizhah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah tim astronom termasuk peneliti Universitas Michigan, Amerika Serikat telah menemukan kuasar berjarak 13,03 miliar tahun cahaya dari Bumi. Temuan ini merupakan kuasar terjauh yang pernah ditemukan hingga saat ini. Kuasar secara resmi disebut J0313-1806.

Dilansir dari news.umich pada (13/1), kuasar adalah sebuah benda bercahaya dengan lubang hitam supermasif di tengahnya. Kuasar menjadi tuan rumah lubang hitam supermasif yang setara dengan gabungan massa 1,6 miliar matahari. Kuasar berasal dari 670 juta tahun setelah Big Bang, ketika alam semesta hanya lima persen dari usianya saat ini.

"Ini adalah bukti paling awal tentang bagaimana lubang hitam supermasif memengaruhi galaksi induknya di sekitarnya," kata Astronom Feige Wang dari Steward Observatory (University Of Arizona).

Dia menjelaskan kuasar telah mengumpulkan jutaan, bahkan miliaran, massa matahari di lubang hitam mereka pada saat alam semesta masih sangat muda. Ini menjadi tantangan bagi para ilmuwan yang mencoba menjelaskan bagaimana lubang hitam ini muncul.

Penjelasan yang diterima secara umum tentang pembentukan lubang hitam melibatkan sebuah bintang yang meledak sebagai supernova di akhir hidupnya dan runtuh menjadi lubang hitam. Ketika lubang hitam bergabung seiring waktu, mereka secara teoritis tumbuh menjadi lubang hitam supermasif.

Baca Juga

 

Temuan angin kuat
Selain menjadi yang paling jauh, objek tersebut adalah yang pertama dari jenisnya yang menunjukkan bukti angin yang keluar dari gas super panas dari lingkungan lubang hitam. Angin bergerak dengan kecepatan seperlima dari kecepatan cahaya.  

Selain mengungkap angin kuat yang digerakkan oleh kuasar, pengamatan baru juga menunjukkan aktivitas pembentukan bintang yang intens di galaksi induk tempat kuasar itu berada.

Kuasar yang baru ditemukan ini hanya berjarak 20 juta tahun cahaya dari pemegang rekor kuasar terjauh sebelumnya. Namun, kuasar ini mengandung lubang hitam supermasif yang dua kali lebih berat.  Ini menandai kemajuan signifikan bagi bidang kosmologi.

Studi ini akan memainkan peran penting dalam pemahaman tentang pembentukan dan evolusi lubang hitam supermasif, galaksi dan struktur berskala lebih besar selama waktu kosmik.

Penelitian ini didanai oleh NASA, National Science Foundation, European Research Council dan National Science Foundation of China. Para peneliti mempresentasikan temuan mereka yang telah diterima untuk publikasi di Astrophysical Journal Letters, selama konferensi pers dan pembicaraan ilmiah pada Pertemuan ke-237 American Astronomical Society yang diadakan pada 11 sampai 15 Januari 2020.

 
Berita Terpopuler