Satu Korban Longsor di Sumedang Kembali Ditemukan 

Diperkirakan masih ada 24 warga yang diduga tertimbun material longsor Cihanjuang.

ANTARA/Raisan Al Farisi
Petugas PMI Kabupaten Sumedang menuju titik penemuan jenazah korban bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim SAR gabungan kembali menemukan korban meninggal dunia, Ahmad Yani (32 tahun) akibat tertimbun material longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Rabu (13/1). Hingga hari ini, total jumlah korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan sebanyak 17 orang.

"Pukul 09.00 Wib, tim SAR gabungan menemukan satu korban bernama Ahmad Yani (32) dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah, Rabu (13/1).

Tim SAR gabungan sendiri kembali melanjutkan pencarian terhadap 24 warga yang diduga tertimbun material longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Rabu (13/1). Pencarian memasuki hari kelima pascalongsor yang terjadi pada Sabtu (9/1) kemarin.

Pencarian korban dilakukan sejak pukul 07.30 Wib, di tiga titik yaitu titik tempat diselenggarakan kegiatan hajatan, titik Masjid An-Nur dan titik lapangan voli. Tiap titik diterjunkan sebanyak 50 personel.

Deden mengatakan, pencarian korban dilakukan secara bergiliran untuk menjaga kondisi para personel tetap prima. Ia melanjutkan, shift pertama yaitu dari pukul 08.00 Wib hingga 12.00 WIB sedangkan shift 2 dari pukul 13.00 Wib hingga pukul 17.30 Wib.

 

 

 

Dia menyebutkan, terdapat kendala selama proses pencarian korban yaitu cuaca yang tidak stabil dan curah hujan yang cukup tinggi. Akibatnya, pergerakan tanah semakin besar dan berpotensi longsor susulan yang cukup tinggi.

"Material longsor yang cukup tebal menyulitkan tim di lapangan untuk melakukan pencarian," katanya. Namun begitu, Deden mengatakan, tim SAR gabungan tetap optimis dan semangat dapat memaksimalkan pekerjaan dan berharap korban ditemukan.

 

Peralatan yang digunakan yaitu 2 unit alat berat, 2 unit alkon, peralatan ekstrikasi, peralatan komunikasi, peralatan medis dan APD personal. Hingga saat ini, kekuatan personel berjumlah 664 personel.

 
Berita Terpopuler