Tes DNA Angga Dicocokkan dengan Bayi yang Baru Lahir

Untuk mengidentifikasi potongan tubuh korban, petugas melakukan pencocokan DNA.

Edwin Dwi Putranto/Republika
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri melakukan identifikasi jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Dermaga JICT 2, Jakarta, Senin (11/1).
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Orang tua korban kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ 182, Afrida mengatakan, untuk tes DNA anaknya Angga Fernanda Afriyon dicocokkan dengan anak sulung Angga yang baru lahir sekitar satu minggu yang lalu. Afrida mengatakan, semula dirinya diminta datang ke Jakarta untuk tes DNA. Tapi, hal itu tidak diizinkan oleh anak-anaknya yang lain sehingga tes DNA untuk mencocokkan dengan Angga dilakukan oleh putra sulung Angga.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri memasukkan jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kedalam mobil ambulance di Dermaga JICT 2, Jakarta, Senin (11/1). Foto : Edwin Putranto/Republika - (Edwin Dwi Putranto/Republika)
 

"Pengambilan DNA dilakukan pada anak Angga. Karena selain orang tua kandung, juga bisa dilakukan dengan anak kandung," kata Afrida kepada Republika di Padang, Senin (11/1).

Petugas gabungan yang masih terus mencari puing-puing dan tubuh korban SJ 182 mulai menemukan potongan-potongan tubuh korban. Untuk mengidentifikasi, dilakukan dengan pencocokan DNA.

Walau batal datang ke Jakarta, Afrida mengaku, tetap terus diberikan perkembangan informasi oleh anak-anaknya di Jakarta.

 

 

Afrida masih menyimpan harapan supaya Angga dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Karena kehadiran Angga sangat dinantikan oleh keluarga besar terutama orang tua dan anak istrinya.

"Kita terus memanjatkan doa. Supaya Allah memberikan keajaiban, Angga selamat," ucap Afrida. 

 

Angga merupakan salah seorang penumpang SJ 182 dari Jakarta ke Pontianak, Sabtu (9/1) lalu. Angga berangkat ke Pontianak karena panggilan tugas sebagai kapten kapal.

 
Berita Terpopuler