Indonesia Punya Pabrik Peledak Terlengkap se-Asia Tenggara

Pusat bahan berenergi tinggi merupakan bagian dalam mewujudkan kemandirian alutsista

dok. Dahana
PT Dahana (Persero) melakukan ekspor produk bahan peledaknya ke perusahaan Australia, (ilustrasi).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dahana (Persero) membangun Energetic Material Center (EMC) atau pusat bahan berenergi tinggi yang berdiri di atas lahan lebih dari 500 hektar di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kepala Departemen EMC Dahana, Benny Gunawan, mengatakan pusat bahan berenergi tinggi merupakan bagian dalam mewujudkan kemandirian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) nasional.

Benny menyampaikan peletakan batu pertama pembangunan EMC dilaksanakan pada masa kepemimpinan Purnomo Yusgiantoro sebagai Menteri Pertahanan pada 2010 dan mulai beroperasi sejak pertengahan 2012. "Harapannya, kawasan EMC menjadi 'kawah candradimuka' penciptaan Sumber Daya Manusia serta tekonologi bahan berenergi tinggi yang siap bersaing di dunia internasional," ujar Benny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/1).

Hingga saat ini, lanjut Benny, EMC Dahana masih tercatat sebagai pusat bahan peledak nomer wahid di Asia Tenggara dengan fasilitas bahan peledak terlengkap meliputi pabrik-pabrik seperti pabrik booster, pabrik detonator non elektrik, pabrik danfo, pabrik cartridge emulsion, TNT Filling, Fuze Bomb, Emulsifier, dan Nitrogliserin.

Selain pabrik, ucap Benny, EMC Dahana juga menyediakan fasilitas lain seperti pergudangan, laboratorium, kantor pusat Dahana, tempat latihan serta ujicoba, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Benny mengatakan setiap tahun SDM Dahana mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual atas produk-produk baru yang dihasilkan di EMC. Budaya inovatif pun semakin berkembang dengan semakin lengkapnya fasilitas bahan peledak yang dimiliki Dahana.

"Kami menargetkan mencetak minimal satu hak paten setiap tahunnya karena memang inovasi itu menjadi hal yang sangat penting di dunia bahan berenergi tinggi," ucap Benny.

Baca Juga

Selain itu, sambung Benny, pembangunan EMC ini merupakan hasil kolaborasi BUMN dengan lead PT PP (Persero) sebagai kontraktor yang ditunjuk dengan PT Bina Karya (Persero) dan PT BNI (Persero) Tbk serta PT Telkom (Persero) Tbk. EMC juga mendukung GREEN CONCEPT yang termasuk Land Efficient, Energy Efficient, Water local & environmental friendly material, dan healthy indoor air.

Meski terus berada dalam nuansa persaingan yang begitu ketat baik di dalam negeri maupun mancanegara. Benny mengungkapkan produk-produk bahan peledak keluaran EMC Dahana telah berhasil mengambil hati para pelanggan, mutu yang terjamin hingga harga bersaing menjadikan produk EMC Dahana diminati oleh para konsumen.

"Bahkan dalam kondisi usaha yang terkapar pandemi Covid-19, Dahana tetap berhasil melakukan ekspor bahan peledak ke berbagai negara seperti Australia," ungkap Benny.

Kata Benny, EMC Dahana akan terus membangun pabrik-pabrik bahan peledak baru di kawasan EMC, di antara pabrik yang akan dibangun dalam waktu dekat adalah pabrik Elemented Detonator, serta pembangunan pabrik propelan dalam jangka panjang.

Hal ini dilakukan Dahana bukan semata untuk keuntungan perusahaan, namun turut berkonstribusi bagi terwujudnya kemandirian Alutsista Indonesia terutama di bidang teknologi bahan berenergi tinggi.

 
Berita Terpopuler