Pemulihan Pasar Otomotif Bisa Berjalan Cepat

Penjualan pada triwulan ketiga tahun ini diprediksi sudah kembali normal.

Republika/ Wihdan
Pegawai menawarkan mobil di pusat perbelanjaan, Jakarta, Ahad (24/6).
Rep: Eric Iskandarsjah Z Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sejumlah pabrikan otomotif meyakini tahun ini merupakan periode pemulihan pasar. Mengingat, sejumlah indikator baik itu indikator pada akhir 2020 dan indikator prediksi pada tahun ini menunjukan arah yang positif.

Bahkan, Pengamat Otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, pemulihan pasar otomotif Tanah Air pada tahun ini bisa berjalan dengan lebih cepat.

Ia menilai, penjualan kendaraan bermotor baru akan tumbuh normal ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai lebih dari 5,6 persen. Saat ini, Bank Indonesia telah memprediksi pada 2021 ekonomi Indonesia meningkat menjadi 4,8 hingga 5,8 persen.

"Artinya, di triwulan ketiga dan empat diprediksi penjualan kendaraan bermotor akan mulai memasuki fase normalnya kembali. Apalagi, kini sejumlah masyarakat juga mulai tertarik pada mobil listrik yang otomatis juga jadi instrumen perangsang pasar otomotif Tanah Air," kata Yannes kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Mengingat, lanjut dia, preferensi konsumen otomotif di tahun 2021 akan ditandai dengan hal yang baru beriringan dengan semakin gencarnya pemerintah dalam mempromosikan kendaraan listrik. Kemudian, hal ini juga dilanjutkan dengan semakin banyaknya kendaraan listrik roda dua dan roda empat yang ditawarkan kepada masyarakat.

"Hal ini akan menjadi unsur penarik minat bagi kelompok masyarakat yang keuangannya tidak terganggu akibat pandemi. Tak heran, kelompok masyarakat ini tentu akan sangat tertarik untuk memiliki kendaraan dengan platform teknologi yang benar-benar baru dan impresif ini," ucapnya.


Baca Juga

Seluruh perpaduan ini pun kemudian diharapkan mampu segera membawa arah pasar otomotif ke arah yang lebih positif. Sebelumnya, Pengamat Otomotif, Bebin Juana juga sempat mengatakan catatan penjualan 2021 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan dengan catatan tahun ini.

Meskipun, ia mengakui, catatan penjualan 2021 belum akan setara dengan catatan pada 2019. Tapi, hal itu dinilai cukup wajar mengingat pemulihan pasar memang memerlukan waktu yang tidak sebentar. Bebin pun memperkirakan total penjualan 2021 mampu mencapai level 800 ribu unit.

"Nantinya, jika seluruh stakholder mampu bersinergi dalam mendongkrak pasar, maka pemuliah pasar dapat kian cepat tercapai. Mungkin saja, seluruh terobosan yang dilakukan pada 2021 itu nantinya membuat total catatan penjualan pada 2022 sudah mampu melampaui catatan pada 2019," kata Bebin.


 
Berita Terpopuler