Top 5 News: Komeng 'Larang' Rudi Sipit Mualaf, Korban SJ182

Komnas HAM: Ada Tim Lain di Luar Polri yang Buntuti HRS

HUMORIA INDONESIA
Kisah Rudi Sipit Jadi Mualaf, Sempat
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan pesawat komersil Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1) masih fokus pemberitaan di Republika.co.id. Sejumlah berita terkait Sriwijaya Air menempati daftar berita terpopuler karena banyak dibaca oleh pengunjung Republika.co.id.

Namun, sepanjang 24 jam pada Ahad (10/1), kisah masuk islamnya pelawak senior, Rudi Sipit menjadi pemuncak daftar berita terpopuler. Rudi Sipit menemukan hidayah Islam melalui mimpi, tetapi ada cerita menarik saat ia hendak mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia mengaku sempat 'dilarang' oleh rekannya sesama pelawak, Komeng.

Simak berita-berita di top 5 news Republika.co.id, Ahad, 10 Januari 2021:

1. Kisah Rudi Sipit Jadi Mualaf, Sempat 'Dilarang' Komeng

JAKARTA -- Pelawak senior Rudi Sipit menceritakan kisah perjalanannya menjadi mualaf. Dia menceritakannya di akun youtube HUMORIA INDONESIA yang diunggah pada 6 Januari 2021 lalu.

Rudi memulai ceritanya dengan asal usul namanya. Menurut Rudi, nama aslinya adalah Go Ceng Sin. Nama ini disebut Rudi karena dia keturunan etnis China.

"China di atas saya di bawah, turunan China. Dulu namanya Chinanya Go Ceng Sin. Mungkin bapak saya pegang uang melulu," kata Rudi sambil berkelakar soal ihwal namanya itu.

Rudi kemudian bercerita soal agamanya. Dia menceritakan pernah dua kali memeluk agama yang berbeda sebelum masuk Islam. Agama yang pertama adalah agama yang sama dengan kedua orang tuanya. Kemudian, dia memutuskan masuk agama lain dan sempat memperdalam selama 1,5 tahun.

Kemudian, Rudi bergabung dengan grup lawak Diamor yang beranggotakan Komeng, Jarwo, dan Mamo. Di grup itu, ketiga anggotanya beragama Islam.

Grup lawak ini memiliki posko untuk tempat latihan melawak. Usai latihan, dua orang personel lainnya yaitu Jarwo dan Mamo pulang. Sementara yang tidur di posko hanya Rudi dan Komeng.

Suatu ketika, dalam tidurnya, Rudi bermimpi bahwa dia dibangunkan oleh sosok kiai. Sang kiai itu menyuruhnya untuk bangun dan mengerjakan sholat.

"Bangun-bangun, sholat," kata Rudi mengenang suara dalam mimpinya itu.

Rudi merasa seolah-olah itu nyata. Setelah terjaga, dia bilang kepada Komeng.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. PTUN Jakarta Batalkan Keppres Jokowi, Dradjad: Terima Saja

JAKARTA — Presiden Joko Widodo disarankan menjalankan putusan PTUN Jakarta, yang membatalkan Keppres tentang pemberhentian tidak hormat anggoa KPAI periode 2017-2022 Sitti Hikmawaty. Sayang jika Presiden Jokowi dibenturkan di pengadilan dengan seorang Komisioner KPAI.

Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad WIbowo menyarankan pemerintah, khususnya Presiden untuk berbesar hati menghormati dan menjalankan keputusan PTUN ini. "Mensesneg dan pejabat-pejabat lain di sekitar Presiden sebaiknya memberikan masukan yang bijak kepada Presiden,” kata Dradjad, Ahad (10/1).

Diungkapkannya, pemerintah memang masih bisa banding dan kasasi. "Tapi untuk apa? Sayang sekali jika Presiden dibenturkan di pengadilan dengan seorang Komisioner KPAI,” kata Dradjad. Rugi waktu, energi dan uang negara. Lebih baik dipakai untuk memperkuat KPAI sehingga benar-benar bermanfaat bagi anak Indonesia.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Jadi Tamu Agung di Lapas Cipinang, Bongkar Jual Beli Narkoba

Salah satu yang menjadi tantangan saya ketika bergabung dengan Media Group adalah permintaan big boss Surya Paloh. "Saya butuh wartawan investigator, saya ingin Bung ada di sini. Tulisan-tulisanmu sudah saya baca. Baik saat menembus para preman di Medan dan pejabat-pejabat tinggi di Jakarta. Kamu bisa. Selamat bekerja."

Pertama kali saya ditempatkan di rubrik investigasi dengan nama Realitas. Dalam investigasi saya memang lebih leluasa sendirian. Namun ada kalanya butuh tim untuk pengelabuan sasaran.

Kali ini saya ingin cerita investigasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta Timur.  Kami berlima berbagi tugas di lapangan.

Saya yang memimpin operasi lapangan. Dengan empat anak buah yang punya tugas berbeda-beda. Empat tim saya adalah Ferry Putra Utama, Mansyur Razak, Desi Fitriani, dan Ninik Kusuma. Wartawan-wartawan hebat, saya tidak perlu lama memberikan pembekalan. Nyalinya tinggi, nalurinya sudah liar dan nakal untuk menggempur sasaran.

Saya mengawali dengan menemui Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) di kantornya, Jalan Veteran, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Satu hari sebelum hari H. Secara resmi saya mengungkapkan meminta izin untuk meliput di Lapas Cipinang. Panjang lebar pertanyaan.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Komnas HAM: Ada Tim Lain di Luar Polri yang Buntuti HRS

JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap adanya ‘skuat-gelap’ di luar anggota kepolisian Polda Metro Jaya yang turut melakukan pembuntutan terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) saat peristiwa tol Japek Km 50.

Tim investigasi Komnas HAM terkait penembakan mati enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) itu, juga mengungkapkan adanya mobil mewah jenis Land Cruiser yang diakui bagian dari tim kepolisian, yang terlibat dalam insiden, Senin (7/12) dini hari itu.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menerangkan, terkait adanya skuat lain selain regu pengintai Polda Metro Jaya, didapat dari keterangan saksi-saksi dari FPI.

Anam mengatakan, tim lain itu, sudah melakukan pengintaian terhadap keberadaan, dan aktivitas HRS, sejak Jumat, 4 Desember 2020, di Markaz Syariah FPI, di Mega Mendung, ke kawasan Sentul, Bogor, di Jawa Barat (Jabar). 

“Yang ini, lokasi kejadiannya memang berbeda dari tempat terjadinya peristiwa penembakan laskar FPI di Karawang. Tetapi, informasi tentang ini, bagian dari kronologi peristiwa yang terjadi, ” terang Anam, pada Jumat (8/1).

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Ini Daftar Nama Penumpang Sriwijaya Air Hilang Kontak

JAKARTA — Pesawat komersil Sriwijaya Air yang dilaporkan hilang, diketahui mengangkut 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga bayi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan pers, Sabtu (9/1) malam, mengatakan Sriwijaya Air rute Jakarta Pontianak itu juga mengangkut 12 kru.

Berikut adalah daftar nama penumpang dan kru pesawat:

Daftar kru

1. Afwan: Captain,

2. Diego Mamahit: First Officer

3. Dhika: Flight Attendant 1

4. Okky Bisma: Flight Attendant

5. Mia Tresetyani: Flight Attendant

6. Gita Lestari: Flight Attendant

Daftar penumpang

1. Suyanto

2. Riyanto

3. Angga Fernanda Afrion

4. Rion Yogatama

5. Arifin Ilyas

6. Sugiono Effendy

7. Yohanes

8. Pipit Piyono

9. Panca Widia Nursanti

10. Beben Sopian

11. Razanah

12. Sarah Beatrice Alomau

13. Feliks Wenggo

14. Yohanes Suherdi

15. Ricko

16. Arneta Fauzia Fao Nuntius Zai (pax type A+1)

17. Zurisya Zuar Zai

18. Umbu Kristin Zai

19. Kolisun

20. Supianto - Daniya (A+1)

21. Rusni

22. Rizki Wahyudi - Arkana Nadhif Wahyudi (A+1

23. Rossi Wahyuni

24. Indah Halimah Putri

25. Nabila Anjani

26. Makrufatul Yeti Srianingsih

27. Mulyadi

28. Khasanah

29. Andi Syifa Kamila

30. Capt Didik Gunardi (XCU)

31. FO Fadly Satrianto (XCU)

32. FA Yunni Dwi Saputri (XCU)

33. FA Isti Yudha Prastika (XCU)

34. FA Grislend Gloria Natalies (XCU)

35. Oke Dhurrotul (XCU)

36. Rahmania Ekananda

37. Dinda Amelia

38. Fazila Ammara

39. Fathima Ashalina

40. Asy Habul Yamin

41. Faisal Rahman

42. Iuskandar

43. Nelly

44. Ratih Windania

45. Yumna Fanisyatuzahra

46. Rahmawati

47. Toni Ismail

48. Athar Rizki Riawan

49. Ihsan Adhlan Hakim

50. Putri Wahyuni

51. Muhammad Nur Kholifatul Amin

52. Agus Minarni

53. Shinta

Baca berita selengkapnya di sini.

BONUS 6. Nabi-Nabi yang Berasal dari Bangsa Arab Sebelum Muhammad SAW

JAKARTA – Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang berasal dari Arab. Lalu apakah ada nabi sebelum Muhammad SAW yang juga berasal dari Arab? Jika ada, siapa mereka, di mana, dan kapan mereka diutus? Apakah ada Nabi yang diutus ke Afrika, Eropa atau Amerika? 

Mungkin pertanyaan tersebut sempat tebersit di pikiran kita. Memang, ada sejumlah Nabi yang berasal dari Arab, di antaranya adalah Nabi Hud, Saleh, Syuaib, Ismail, dan Muhammad. Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam Al-Badawy As-Syanqithi dalam kitab “Umud an-Nasab sebagai berikut: 

Nabi Hud diutus kepada kaum 'Aad yang berasal dari kalangan orang Arab kuno yang tinggal di Al-Ahqaf di Yaman, yakni antara Oman dan Hadramaut. Adapun Nabi Saleh, diutus Allah SWT kepada kaum Tsamud yang tinggal di wilayah Al-Hijr, antara Hijaz dan Tabuk.

Sementara Nabi Syuaib, dikirim untuk kaum Madyan yang tinggal di Madyan, sebuah desa yang berada di wilayah Ma'an di pinggiran Syam di sisi Hijaz. Sedangkan Nabi Ismail, diutus untuk berdakwah kepada suku Amaliq, penduduk Yaman, dan beberapa kelompok lain di Arab.

Nabi Muhammad SAW sendiri dikirim kepada manusia dan jin. Soal apakah ada Nabi yang dikirim ke Afrika, Eropa, atau Amerika, tidak ada dasar yang menyebut demikian.

Baca berita selengkapnya di sini.

 
Berita Terpopuler