TNI AU Siapkan Super Puma untuk Cari Pesawat Sriwijaya Air

TNI AU siapkan helikopter dan pesawat untuk pencarian Sriwijaya Air.

Republika/Wihdan Hidayat
Pesawat Sriwijaya Air. Ilustrasi
Rep: Retno Wulandhari Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Udara (AU) menyiapkan helikopter dan pesawat untuk mendukung operasi pencarian dan pertolongan (SAR) pesawat Sriwijaya Air SJ-218 yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1). Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak hilang kontak sejak pukul 15.45 WIB di sekitar Kepulauan Seribu.

Baca Juga

Kadispenau/Marsma TNI Indan Gilang mengatakan TNI telah menyiagakan Helikopter Super Puma NAS-332  Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor. TNI AU juga menyiagakan personel SAR dari Korpaskhas.

Selain helikopter, TNI AU juga menyiapkan pesawat fix wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-218 take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB. Namun, pesawat hilang kontak di atas pulau Lancang Kepulauan Seribu sejak pukul 15.45 WIB.

 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan mengenai kronologi pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dengan nomor registrasi PK-CLC yang hilang kontak pada Sabtu (9/1). Budi mengatakan pesawat tersebut lepas landas pada pukul 14.36 WIB. 

"Pukul 14.37 WIB masih (berada di ketinggian) 1.700, kontak diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen," kata Budi dalam konferensi video, Sabtu (9/1) malam.

Budi melanjutkan, pada pukul 14.40 WIB, petugas ATC di Jakarta melihat dalam pantauannya pesawat tersebut tidak terbang ke arah yang sesuai. Budi mengatakan, pesawat tersebut justru mengarah ke barat laut.

"Oleh karenanya ditanyakan ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik SJ 182 hilang dari radar," ujar Budi.

Setelah itu, Budi menuturkan, manajer operasi ATC di Bandara Soekarno-Hatta langsung berkoordinasi dengan Basarnas, bandara tujuan, dan instansi terkait. Selanjutnya, pada pukul 17.30 WIB, Presiden Joko Widodo memberi arahan untuk memaksimalkan pencarian.

"Tentu sudah dikerahkan kapal Basarnas dan dari TNI AL KRI. Kapal-kapal tersebut sudah di TKP," ungkap Budi. 

 

 
Berita Terpopuler