KNKT Siapkan Operasi Laut Cari Black Box Sriwijaya Air

KNKT akan melakukan operasi pencarian black box Sriwijaya Air pada Ahad besok.

Antara/Hafidz Mubarak A
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono
Rep: Mimi Kartika Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya menyiapkan operasi laut untuk pencairan black box pesawat Sriwijaya Air pada Ahad (10/1) besok. Akan tetapi, KNKT juga berkoordinasi dengan Basarnas dan mengutamakan evakuasi penumpang.

Baca Juga

"Kami juga malam ini sedang mempersiapkan operasi laut besok untuk  pencarian black box dan segala macam tapi yang utama adalah dari Basarnas akan melakukan pertolongan," ujar Soerjanto dalam konferensi pers daring, Sabtu (9/1) malam.

Soerjanto menuturkan, KNKT juga sudah berkoordinasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). BPPT akan menyiapkan Kapal Riset Baruna Jaya IV yang memiliki beberapa alat underwater recovery untuk diterjunkan dalam misi pencairan Sriwijaya Air apabila diperlukan.

Ia menambahkan, pihaknya sedang mengumpulkan segala informasi yang berkaitan dengan pesawat ini dengan koordinasi bersama semua pihak. Ia meminta masyarakat bersabar untuk mendapatkan informasi ini.

"Dan masyarakat, kami harap bersabar nanti setelah terkumpul, informasi akan kami sampaikan yang memang perlu diketahui masyarakat," kata Soerjanto.

 

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan kronologi pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dengan nomor registrasi PK-CLC yang hilang kontak pada Sabtu (9/1). Budi mengatakan pesawat tersebut lepas landas pada pukul 14.36 WIB.

"Pukul 14.37 WIB masih (berada di ketinggian) 1.700, kontak diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen," kata.

Budi melanjutkan, pada pukul 14.40 WIB, petugas ATC di Jakarta melihat dalam pantauannya pesawat tersebut tidak terbang ke arah yang sesuai. Budi mengatakan, pesawat tersebut justru mengarah ke barat laut.

"Oleh karenanya ditanyakan ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik SJ 182 hilang dari radar," ujar Budi.

Setelah itu, Budi menuturkan, manajer operasi ATC di Bandara Soekarno-Hatta langsung berkoordinasi dengan Basarnas, bandara tujuan, dan instansi terkait. Selanjutnya, pada pukul 17.30 WIB, Presiden Joko Widodo memberi arahan untuk memaksimalkan pencarian.

"Tentu sudah dikerahkan kapal Basarnas dan dari TNI AL KRI. Kapal-kapal tersebut sudah di TKP," ungkap Budi. 

 

 
Berita Terpopuler