China Telah Beri Lebih dari 9 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Sejak 15 Desember, 7, 5 juta orang di seluruh negeri telah menerima dosis vaksin.

AP Photo/John Minchillo
Pembuatan vaksin. (Ilustrasi)
Rep: Fergi Nadira Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID,  BEIJING - Komisi Kesehatan Nasional Cina (NHC) mencatat, negaranya telah memberikan lebih dari 9 juta dosis vaksin Covid-19. Mereka yang mendapatkan vaksin adalah kelompok utama dari populasi China.

"Sejak 15 Desember, 7, 5 juta orang di seluruh negeri telah menerima dosis vaksin," kata NHC seperti dikutip laman CNN, Sabtu (9/1),

Sebelumnya, 2,6  juta dosis vaksin telah diberikan pada populasi berisiko tinggi. NHC mengatakan,vaksin gratis untuk semua warga dan biayanya akan ditanggung oleh dana medicare dan anggaran fiskal.

Dilansir dari laman Bloomberg, Wakil Kepala Komisi Kesehatan Nasional Zeng Yixin mengatakan, China melihat risiko yang lebih besar dari penyebaran virus di musim dingin ketika orang bepergian dan berkumpul untuk liburan. Peluncuran vaksinasi pertama-tama difokuskan pada kelompok populasi berisiko tinggi karena kapasitas produksi belum dapat mengimbangi kebutuhan.

Baca Juga

Sementara kapasitas terus ditingkatkan sekarang. Saat ini, proses vaksinasi memungkinkan pemberian dosis kepada masyarakat umum tanpa memberikan batas waktu. Sementara itu, Zheng menanggapi perihal keinginan pihak badan kesehatan PBB untuk mengunjungi Cina.

"China aktif, terbuka dan mendukung kunjungan Organisasi Kesehatan Dunia ke Wuhan untuk menyelidiki asal-usul virus," kata Zeng. China telah menyiapkan pakar sendiri untuk bekerja dengan pakar WHO di Wuhan. Menurutnya, waktu kedatangan tim WHO di China masih dipastikan.

Vaksin yang disetujui di China dikembangkan dan diproduksi oleh raksasa farmasi milik negara, Sinopharm. Perusahaan mengatakan vaksinnya 79,34 persen efektif, mengutip analisis sementara uji klinis Fase 3.

Vaksin membutuhkan dua dosis per orang. Selain vaksin Sinopharm yang disetujui, China memiliki empat kandidat vaksin yang telah mencapai uji coba Tahap 3.

 
Berita Terpopuler