Wisma Atlet Hampir Penuh, Isoman Diarahkan ke Hotel

Satgas ingatkan pencegahan harus dilakukan karena Wisma Atlet hampir penuh

Wika
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) membuat Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat hampir penuh. Jika seluruh ruangan di RSD Wisma Atlet penuh diisi orang yang terinfeksi virus ini maka bisa isolasi mandiri (isoman) di hotel bintang 2 dan 3 yang disediakan pemerintah, namun kuncinya adalah pencegahan.

"Isoman bisa di hotel-hotel bintang 2 dan 3 yang ditunjuk," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat dihubungi Republika, Sabtu (9/1).

Kendati demikian, Wiku menegaskan jumlah tempat tidur di rumah sakit (RS) dan hotel dibandingkan jumlah penduduk Indonesia tidak akan seimbang dengan banyak yang sakit. Artinya, dia melanjutkan, berapapun hotel dan rumah sakit yang disediakan tidak akan mencukupi.

"Maka solusinya bukan jumlah kamar hotel atau rumah sakit yang ditambah, tapi direm penularannya," katanya. Yang lebih penting, dia melanjutkan, masyarakat harus disiplin protokol kesehatan kalau tidak mau pemerintah kekurangan fasilitas isoman. 

"Ini kunci dan penting dipahami dan disadari," ujarnya. Oleh karena itu, Wiku meminta masyarakat jangan melihat di hilir tapi di hulu.

 

Sebab, saat ini semua pihak sedang berhadapan dengan masalah penyakit yang berkepanjangan/berlarut. "Jadi harus hemat sumber daya dengan cara preventif, bukan kuratif," ujarnya.

 
Berita Terpopuler