Film Teguh Karya Jadi Inspirasi Drama Yang tak Tergantikan

Yang tak Tergantikan tayang di platform streaming Disney+ Hotstar mulai 15 Januari.

dok. Falcon Pictures
Cuplikan adegan dalam film Yang tak Tergantikan.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinema bergenre drama keluarga Yang tak Tergantikan dibuat berdasarkan naskah asli karya sang sutradara, Herwin Novianto. Herwin merampungkan skenario film bersama rekannya, Gunawan Raharja.

Meski ceritanya autentik, Herwin mengakui bahwa ada tayangan lain yang menginspirasi film arahannya. Yang tak Tergantikan terinspirasi oleh film lawas berjudul Ibunda karya mendiang sutradara legendaris Teguh Karya.

"Saat sharing pengalaman dengan Gunawan, terlintas tentang film Ibunda dari Teguh Karya. Saya tertarik membuat film drama keluarga, khususnya tentang ibu. Pasti banyak yang bisa dikorek, menumbuhkan empati penonton," kata Herwin.

Pada sesi bincang virtual bersama media, Kamis (7/1), Herwin menyampaikan konflik utama dari film tersebut. Sinema menyoroti kisah ibu tunggal bernama Aryati yang membesarkan ketiga anaknya yang beranjak remaja dan dewasa.

Yang tak Tergantikan tayang di layanan streaming Disney+ Hotstar mulai 15 Januari 2021. Lewat karyanya, Herwin ingin menyampaikan pesan utama mengenai kebersamaan keluarga dan ketegaran sosok ibu dalam keluarga.

Baca Juga

Aryati (Lulu Tobing) selalu tulus mengasihi anak-anaknya meski ketiga anaknya punya masalah masing-masing. Putra pertamanya, Bayu (Dewa Dayana) kehilangan pekerjaan dan terlibat narkoba, sementara Tika (Yasamin Jasem) mengalami masalah di sekolah.

Kinanti (Maisha Kanna) yang satu SMA dengan Tika sebenarnya berprestasi, khususnya dalam bidang catur, namun merasa kurang mendapat perhatian. "Ceritanya simpel tapi kompleks, dan ini bisa terjadi juga di antara kita," ucap Herwin.

r">



Syuting film berlangsung selama 11 hari di Jakarta, termasuk di Jeruk Purut, Lebak Bulus, dan TMII. Proses produksi di masa pandemi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lokasi syuting.

Awalnya, film direncanakan tayang di bioskop, tetapi rumah produksi Falcon Pictures akhirnya memutuskan tayang terlebih dulu di Disney+ Hotstar. Menurut Herwin, layanan streaming sangat membantu seniman film bisa tetap berkarya.

Pesan lain yang ingin disampaikan Herwin lewat filmnya adalah mengembalikan kebersamaan di meja makan. "Makan bersama di meja makan, saling tukar pikiran, bercerita apa yang terjadi, sekarang sudah banyak dilupakan," tuturnya.

 
Berita Terpopuler