Wall Street Cetak Rekor Tertinggi

Pada penutupan perdagangan kemarin Nasdaq melonjak hingga 24,91 persen.

AP Photo/Mark Lennihan
Wall Street
Rep: Retno Wulandhari Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham di Wall Street mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis (7/1) kemarin. Investor optimistis kemenangan partai Demokrat di Kongres akan memberikan lebih banyak stimulus untuk membantu ekonomi AS mengatasi penurunan tajam yang disebabkan pandemi.

Baca Juga

"Pasar sekarang mengharapkan pemerintahan Biden lebih banyak mengeluarkan stimulus. Kongres Demokrat akan lebih memperhatikan bisnis kecil," kata Dennis Dick, seorang trader di Bright Trading LLC dikutip Reuters, Kamis (7/1).

Pada penutupan perdagangan kemarin, Dow Jones menguat signifikan sebesar 16,47 persen diikuti oleh S&P 500 yang naik zsbesar 17,56 persen. Sementara Nasdaq melompat hingga 24,91 persen. Di Eropa, FTSE juga melesat hingga 10,39 persen dan Xetra Dax naik 6,60 persen. 

 

 

Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq mencapai titik tertinggi baru di tengah meningkatnya seruan untuk segera memecat Presiden Donald Trump setelah para pendukungnya menyerang gedung Capitol AS. Ketua DPR AS Nancy Pelosi mendesak Trump segera dicopot dari jabatannya melalui Amandemen ke-25. 

Sektor finansial serta sejumlah sektor lainnya melonjak tajam dan mencapai rekor baru karena adanya harapan paket fiskal yang lebih besar. Saham bank yang sensitif terhadal suku bunga juga mengalami kenaikan. 

Selain itu, sentimen positif juga datang dari data klaim pengangguran AS yang mengalami penurunan pada pekan lalu. Namun di sisi lain, pemulihan pasar tenaga kerja masih terancam melambat karena peningkatan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di AS. 

 
Berita Terpopuler