'Patimban City akan Mirip Yokohama atau Rotterdam'

Patimban City juga akan menjadi pintu pembuka kesuksesan Indonesia.

Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru yang terdiri dari pekerjaan dalam kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --- Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban oleh pemerintah pusat di Kabupaten Subang akan didukung dengan pengembangan 13 kota baru di sekitarnya. Patimban City atau Kota Maritim Patimban ini pun termasuk dalam kawasan Rebana Metropolitan Jabar.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, Patimban City dengan konsep live, work, and play (tinggal, bekerja, dan rekreasi) akan menjadi kota maritim terbaik dengan populasi 1 juta penduduk yang mendukung fasilitas pelabuhan terbaik, tercanggih, terbesar, di Indonesia yaitu Pelabuhan Patimban. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil - (Edi Yusuf/Republika)
 

"Sehingga suatu hari mirip Yokohama (di Jepang) atau Rotterdam (di Belanda) yang merupakan kota pelabuhan juga wisata, bukan kota pelabuhan yang keras dan tidak tertata," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat menjadi narasumber "Public Expose Pelabuhan Patimban: Wajah Modern Pelabuhan di Indonesia" oleh Kementerian Perhubungan RI, secara virtual dari Banjaran, Kabupaten Bandung, Kamis petang (7/1). 

Emil mengatakan, Patimban City juga akan menjadi pintu pembuka kesuksesan Indonesia di masa depan sehingga perlu direncanakan dan didesain dengan sangat baik. "Kita pun ingin merancang kota pelabuhan terbaik di dunia minimal ASEAN dengan rancangan yang sangat komprehensif, ada support pabrik, industri, dan berhubungan dengan kebutuhan Pelabuhan Patimban," katanya.

 

 

Selain itu, Emil tidak mau hanya jadi industri. Nanti, kata dia, (di Patimban City) ada perkantoran, hotel, apartemen, ada hutan raya mangrove, lapangan golf, ada tempat rekreasi, dan ada Masjid Raya.

Kapal MV Suzuka Express dikawal 3 kapal patroli KPLP hingga keluar area keruk pelabuhan Patimban - (Humas Ditjen Hubla)
 

Emil menegaskan, Patimban City pun tidak hanya mendukung Pelabuhan Patimban, tetapi juga menyokong pengembangan total 13 kota baru di Rebana Metropolitan. "Jadi Patimban City support 13 kota baru di Rebana Metropolitan, jangan seolah-olah hanya untuk Pelabuhan Patimban saja, tapi juga untuk 13 kota baru yang belum lahir tapi akan dilahirkan dalam 10 tahun ini. 

"Suatu saat Indonesia akan maju, 2045 tahun emas akan menjadi negara luar biasa. Itu visi dari provinsi, kami sangat berkepentingan Patimban sukses secara bisnis, tata ruang, dan ekonomi jangka panjang, serta sukses menyejahterakan rakyat Indonesia khususnya Jabar," paparnya. 

Rebana Metropolitan sendiri meliputi tujuh daerah yakni Kabupaten Subang, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon. Selama 20 tahun ke depan, Rebana Metropolitan diproyeksi akan menghadirkan hampir 5 juta lapangan pekerjaan serta mendorong pertumbuhan 4 sampai 5 persen terhadap ekonomi Jabar. 

"Maka, pertumbuhan (ekonomi) Indonesia pun akan meningkat, teragregasi oleh pertumbuhan Jabar karena Jabar mengisi satu per lima dari sisi populasi, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain (di Indonesia)," kata Emil. 

 

Dengan mimpi besar itu, Emil pun mengusulkan agar kawasan Rebana Metropolitan yang di dalamnya terdapat Pelabuhan Patimban dan Patimban City-- menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). "Jadi kami mengusulkan agar Pak Menteri (Perhubungan) bisa perjuangkan agar kawasan Rebana Metropolitan ini menjadi PSN sehingga yang kita bahas tentu tidak hanya Patimban tapi kawasan regionalnya, dengan Patimban sebagai primadona," katanya. 

Emil juga menilai, Rebana Metropolitan merupakan satu-satunya wilayah regional paling lengkap di Indonesia dengan pelabuhan dan bandara yang berdekatan, yakni Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati. 

"Selain pelabuhan dan bandara yang dekat, kawasan regional ini juga dilewati jalan tol Cipali, dilewati jalur kereta api ke arah Cirebon dan Surabaya sehingga bisa dimanfaatkan koneksi intermoda wilayah ini. Tanah juga relatif murah dengan UMR yang rendah," katanya.

 

"Jadi sudah upah terjangkau, harga tanah tidak mahal, ada jalan tol, jalur kereta, ada pelabuhan, ada bandara. Inilah wajah masa depan Jabar, kawasan Rebana Metropolitan," imbuhnya.

 
Berita Terpopuler