Capitol Hill Diserbu Pendukung Trump, Pemain NBA Melawan

Reaksi atas penyerbuan Capitol terjadi di kandang Milwaukee Bucks.

EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Para pengunjuk rasa Pro-Trump menyerbu halaman Front Timur Capitol AS, di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Berbagai kelompok pendukung Trump telah membobol Capitol AS dan melakukan kerusuhan saat Kongres bersiap untuk bertemu dan mengesahkan hasil pemilihan Presiden AS 2020.
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai pihak mengecam aksi masa pendukung Donald Trump yang menyerbu gedung Capitol Hill. Termasuk pemain NBA yang bereaksi keras terhadap para demonstran pendukung Trump menyerang gedung Kongres AS tersebut.

Reaksi atas penyerbuan Capitol terjadi di kandang Milwaukee Bucks. ''Pertandingan terhenti beberapa saat setelah Detroit Pistons melakukan tipoff melawan tuan rumah Milwaukee Bucks,'' sebut laporan ESPN.

Seluruh sepuluh pemain yang berada di lapang berhenti dan berlutut setelah tepisan bola pembukaan itu. Aksi ini sebagai bentuk perlawanan atas aksi pendukung Donald Trump yang menyerbu Capitol Hill.

Sementara pelatih Philadelphia 76ers, Doc Rivers, mengecam sikap penanganan terhadap pendukung Trump yang dinilainya berbeda karena tidak memakai kekerasan. Tidak seperti biasanya ketika orang-orang kulit hitam yang melakukan aksi seperti itu. 

''Tidak ada anjing polisi yang menyerang orang, tidak ada pentungan polisi (billy clubs) yang memukul orang. Orang dengan damai dikawal keluar dari Capitol,'' sindir Rivers.

''Tapi, dapatkah Anda bayangkan hari ini jika mereka semua itu orang kulit hitam yang menyerbu Capitol dan apa yang akan terjadi?'' sindirnya.

 
Berita Terpopuler