Ratusan Pendukung Trump Serbu Capitol, Satu Tewas

Seorang pemrotes berhasil menduduki panggung Senat.

X80003
Ratusan Pendukung Trump Serbu Capitol, Satu Tewas. Seorang petugas polisi Capitol AS menembakkan semprotan merica ke seorang pengunjuk rasa yang mencoba memasuki gedung Capitol selama sesi bersama Kongres untuk mengesahkan hasil pemilu 2020 di Capitol Hill di Washington, AS, 6 Januari 2021.
Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Ratusan pendukung Presiden Donald Trump pada Rabu (6/1) menyerbu gedung Kongres Amerika Serikat, Capitol, dalam upaya membatalkan kekalahan Trump pada Pilpres 2020. Massa memaksa Kongres menunda sidang yang akan mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

Baca Juga

Dengan senjata dan gas air mata, aparat kepolisian mengevakuasi para anggota dan berusaha melakukan penyisiran di Gedung Capital terhadap para pendukung Trump. Mereka bermunculan di aula Kongres dalam peristiwa mengejutkan yang disiarkan ke seluruh dunia.

Seorang pemrotes berhasil menduduki panggung Senat dan meneriakkan, "Trump menang pemilihan." Massa merobohkan barikade dan bentrok dengan polisi sementara ribuan orang turun ke halaman Gedung Capitol.

Tiga jam kemudian, polisi menyatakan Gedung Capitol aman sesaat setelah pukul 17.30 waktu setempat. Tayangan video memperlihatkan para pendukung Trump menghancurkan jendela dan polisi menggunakan gas air mata di dalam gedung parlemen.

Kepala Kepolisian Metropolitan Washington Robert Contee mengatakan massa menggunakan bahan kimia yang membuat pedih terhadap polisi hingga membuat beberapa di antaranya mengalami luka. Seorang warga sipil tewas usai ditembak selama kerusuhan berlangsung, menurut lansiran media setempat.

FBI mengungkapkan telah melucuti dua benda yang diduga merupakan alat peledak. Peristiwa itu merupakan serangan paling menghancurkan terhadap bangunan sangat penting tersebut sejak militer Inggris membakarnya pada 1814, menurut Capitol Historical Society.

Peristiwa kerusuhan itu berkecamuk setelah Trump berpidato di hadapan ribuan pemrotes. Dalam pidatonya, Trump mengulangi klaim tidak berdasar bahwa pemilihan presiden telah dirampas darinya akibat kecurangan dan penyimpangan yang meluas.Sebelum pemilu, Trump pernah mengatakan menolak menyerahkan kekuasaan secara damai jika dirinya kalah.

Twitter lantas membatasi para pengguna untuk membagikan lagi video Trump. Sementara itu, Facebook menghapus semua video tersebut untuk menghindari kemunculan risiko kekerasan.

Wakil Presiden Mike Pence, yang memimpin sidang gabungan di Kongres, sudah dibawa keluar dari ruang Senat. Selain itu, ratusan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, staf, dan pers kemudian dievakuasi ke sebuah lokasi yang dirahasiakan.

r">

 
Berita Terpopuler