Riau Vaksinasi Covid-19 pada 14 Januari

Sasaran prioritas adalah tenaga kesehatan (nakes).

Antara/FB Anggoro
Riau Vaksinasi Covid-19 pada 14 Januari. Sejumlah petugas Brimob bersenjata mengawal distribusi vaksin COVID-19 saat tiba di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa (5/1/2021). Riau mendapat kiriman 22.000 dosis vaksin Sinovac dari kuota empat juta dosis Vaksin COVID-19, dan untuk tahap awal diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau bersiap melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk pertama kalinya pada 14 Januari 2021. Vaksinasi akan berlangsung serentak di seluruh provinsi.

Baca Juga

"Vaksinasi dari pusat akan dilaksanakan pada 13 Januari 2021. Sedangkan di daerah rencananya 14 Januari 2021," kata Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu (6/1).

Untuk vaksinasi perdana, sasaran prioritas adalah tenaga kesehatan (nakes). Di Provinsi Riau jumlahnya mencapai 35.985 orang. Mereka akan mendapat vaksin Sinovac secara bertahap.

Selain itu, vaksinasi perdana juga diprioritaskan untuk tokoh masyarakat di daerah, di antaranya seperti tokoh agama, lembaga adat, hingga anggota DPRD Riau maupun kabupaten dan kota. "Sehingga, menjadi kepercayaan di masyarakat, bahwa vaksin ini aman. Kita berharap terlaksana dengan baik," ujarnya.

Sebanyak 20 ribu dosis vaksin Sinovac produksi PT Biofarma untuk Provinsi Riau sudah tiba di Kota Pekanbaru pada Selasa (5/1). Vaksin tersebut kini masih disimpan di gudang vaksin Unit Pelaksana Teknis Logistik dan Farmasi Dinas Kesehatan Riau.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan vaksin akan didistribusikan ke 12 kabupaten dan kota setelah ada EUA (emergency use authorization/izin penggunaan darurat) dari BPOM. Pemerintah kabupaten dan kota nanti akan bertanggung jawab untuk proses vaksinasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas.

"Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan yang sudah mendaftar sebagai pelaksana vaksinasi," ujarnya.

 

Kepala Dinas Kota Pekanbaru M. Noer mengatakan pemberian vaksin kepada Nakes akan diberikan sesuai dengan nama yang sudah didata oleh dinas kesehatan setempat. Ia mengatakan masih melakukan pendataan (entry data) karena masih ada nakes belum dimasukkan, seperti di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani milik Pemkot Pekanbaru.

Proses pendataan mengalami kendala karena ada sejumlah nakes, seperti dokter spesialis di RSD Madani yang menolak divaksin Covid-19. "Ini perlu dijelaskan, sekarang ini kita mendata dulu, bukan langsung divaksin. Jadi sekarang kita baru mendata karena ada biodata yang harus diisi dulu. Tapi masih ada juga yang tidak mau mengisi (data)," kata M. Noer.

Ketua Ahli Epidemiologi Riau, Wildan Asfan Hasibuan, mengatakan perlu dilihat secara jelas alasan masih ada Nnakes yang menolak divaksin Covid-19. Sebabnya, vaksin Sinovac memang tidak disarankan untuk orang yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid tertentu, seperti diabetes melitus dan hiperteroid.

 

"Mungkin nakes itu ada komorbid karena penderita penyakit jantung, hiperteroid dan diabetes melitus tidak disarankan untuk divaksin Covid-19," katanya.

 
Berita Terpopuler