Cara Mengetahui Apakah Masker yang Dikenakan Sudah Efektif

Ada jenis masker yang justru membuat droplet menjadi percikan lebih kecil.

Republika/Putra M. Akbar
Warga menggunakan masker scuba saat berjalan di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (16/9). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menegaskan tidak merekomendasikan pemakaian masker scuba atau buff di sejumlah fasilitas-fasilitas publik.M. Akbar
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi masih belum terkendali. Langkah pencegahan mendasar, seperti memakai masker pelindung wajah, penting untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Menurut pakar penyakit menular, Dr Anne Rimoin, sebagian besar jenis masker terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran Covid-19, yakni menjaga tetesan kecil (droplet) yang bisa menginfeksi virus dari perjalanan orang ke orang. Namun, ada jenis bahan masker yang kalau dipakai malah lebih buruk daripada tak pakai masker sama sekali.

"Bandana dan neck gaiter atau buff yang dipakai sebagai masker dapat memecah batuk menjadi tetesan yang lebih kecil hingga akan meningkatkan penyebaran virus," ungkap Dr Rimoin, dikutip laman Eat This, Rabu (6/1).

Baca Juga

Sejak awal pandemi, penelitian telah dibagi mengenai keefektifan masker, termasuk keefektifan bandana dan neck gaiter. Awalnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memperingatkan agar tidak menggunakannya.

Belakangan, CDC menyarankan agar bandana dipakai dua lapis atau dilipat menjadi dua lapis kalau dijadikan masker. Lebih lanjut, CDC mengingatkan, masker yang tidak boleh dipakai sama sekali adalah masker yang memiliki celah besar, terlalu longgar, atau terlalu ketat.

Lalu, masker apapun yang terbuat dari bahan yang sulit untuk bernapas, seperti plastik dan kulit, tidak direkomendasikan. Demikian juga dengan kain tenun longgar maupun yang dirajut, misalnya, kain yang membiarkan cahaya masuk.

CDC pun mengingatkan untuk tidak memakai masker satu lapis dan masker dengan katup atau ventilasi pernapasan. CDC juga melarang pemakaian syal atau masker ski sebagai masker pelindung wajah.

Lalu, bagaimana menguji keefektifan masker yang dikenakan?

"Mungkin selama ini kita selalu ingin mencari masker tiga lapis. Tapi mari kita uji coba. Kenakan masker yang kita miliki lalu cobalah meniup lilin. Jika berhasil meniup lilin hingga apinya mati, artinya masker itu tidak begitu efektif," papar Dr Rimoin.

Dr Rimoin mengajak seluruh masyarakat di belahan dunia manapun untuk membantu menurunkan lonjakan pandemi dengan mengenakan masker wajah, menjaga jarak sosial, dan menghindari kerumunan besar. Ia juga menyerukan masyarakat tak masuk ke dalam ruangan dengan orang yang tidak serumah dengan kita (terutama di bar), praktikkan kebersihan tangan yang baik, menjalani vaksinasi saat tersedia.

 
Berita Terpopuler