Hamas Beri Selamat atas Rekonsiliasi Arab Saudi dan Qatar
Hamas berharap persatuan negara teluk pulih usai rekonsiliasi Saudi-Qatar
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok Palestina Hamas mengucapkan selamat kepada Arab Saudi dan Qatar menyusul pengumuman negara-negara Teluk yang telah mengakhiri blokade selama hampir empat tahun di Doha. Hamas menyampaikan bahwa persatuan negara-negara Teluk harus pulih.
"Kami berharap krisis di Teluk akan sepenuhnya diselesaikan dan persatuan antara negara-negara Teluk akan sepenuhnya pulih," kata pernyataan itu, sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor, Rabu (6/1).
Hamas dalam pernyataannya, menambahkan bahwa langkah negara Teluk mengakhiri blokade di Doha tentu akan berkontribusi untuk memperkuat posisi dan sikap Arab. Kelompok itu menyerukan dialog yang lebih banyak di antara negara-negara Arab.
"Pada kesempatan yang membahagiakan ini, kami menyerukan lebih banyak dialog intra-Arab untuk menyetujui semua masalah kontroversial dan menyelesaikan semua perselisihan," ucapnya.
Hamas juga berharap, 2021 menjadi tahun untuk mengakhiri keretakan Palestina dan memulihkan persatuan di antara semua bangsa Umat Islam.
Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar pada Juni 2017. Negara-negara itu menuduh Doha mendukung terorisme dan bersekutu dengan Iran yang bertentangan dengan konsensus Teluk.
Namun, Qatar membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa boikot adalah upaya untuk merusak kedaulatannya dan mengendalikan keputusan nasionalnya. Kuwait, yang telah memediasi upaya rekonsiliasi antara para pihak, mengumumkan Arab Saudi telah setuju untuk membuka kembali perbatasan udara, darat, dan lautnya dengan Doha.