Bukalapak Targetkan Tumbuh 40 Persen pada 2021

Pandemi meningkatkan jumlah penjual di Bukalapak menjadi 13,5 juta pelapak.

Wikimedia Commons
Logo Bukalapak
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukalapak menargetkan pertumbuhan bisnis hingga 40-50 persen pada 2021 seiring dengan perkembangan industri digital ekonomi di Indonesia. CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin menyampaikan pandemi telah meningkatkan penetrasi masyarakat pada ekonomi digital sehingga berdampak signifikan pada perkembangan Bukalapak.

Baca Juga

"Strategi bisnis kita akan fokus di marketplace, layanan digital, juga mitra di tahun depan, diharapkan bisa tumbuhnya sesuai perkembangan ekonomi digital kita sekitar 40-50 persen," katanya dalam Media Gathering Bukalapak, Rabu (6/1).

Pertumbuhan industri pada 2020 sendiri telah mencapai 52 persen. Menurutnya, Bukalapak juga tumbuh seiring dengan industri dan tetap menjaga pertumbuhan bisnis menuju profitability. Jika dibanding 2018, pertumbuhannya sudah mencapai 200 persen dan ada perbaikan EBITDA yang juga tumbuh 80 persen dibanding 2018.

Rachmat mengatakan Bukalapak masih tetap pada visinya meningkatkan akses masyarakat pada berbagai layanan keuangan. Juga memberdayakan UMKM yang ada di Indonesia agar bisa berkembang memajukan perekonomian nasional.

Ia menambahkan, pandemi telah membawa peningkatan pada jumlah penjual di Bukalapak dari sekitar sembilan juta pelapak pada 2019 menjadi 13,5 juta pelapak pada akhir 2020. Jumlah tersebut sudah hampir seperempat jumlah UMKM yang ada di Indonesia.

 

VP of Marketplace Bukalapak, Kurnia Rosyada juga menambahkan pertumbuhan jumlah dan volume transaksi selama masa pandemi 2020 yang cukup signifikan. Selain itu, terdapat berbagai perubahan dan adaptasi yang terjadi selama masa pandemi, baik di kalangan penjual, konsumen, hingga platform Bukalapak sendiri.

"Misal di kelompok BukaMall, ada peningkatan transaksi hingga tiga kali lipat dan volumenya hingga 5,5 kali lipat, sementara untuk total penjualan seller meningkat rata-rata 17 persen per bulan," katanya.

 

Menurutnya, ini dikontribusi oleh berbagai penambahan layanan dan fitur yang memudahkan penjual juga pembeli. Seperti dengan menguatkan loyalitas pengguna platform, memperbanyak kerja sama, dan penyediaan berbagai solusi keuangan.

 
Berita Terpopuler