Jokowi Titip Investasi Skala Besar ke Gubernur

Peningkatan investasi menjadi parameter pemulihan ekonomi di tahun ini.

Mgrol101
Ilustrasi Investasi
Rep: Sapto Andika Candra Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada seluruh gubernur untuk mempermudah masuknya investasi skala besar ke daerah. Menurutnya, investasi menjadi kunci pemulihan ekonomi lantaran motor penggeran pertumbuhan lainnya belum sepenuhnya pulih.

Baca Juga

Apalagi, kapasitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pun terbatas untuk membiayai seluruh program pembangunan. "Jangan ada kementerian dan pemda yang menghambat adanya investasi. Beri pelayanan yang cepat yang baik kepada investasi. Untuk investasi-investasi besar saya titip agar ditangani sendiri oleh para Bapak Ibu Gubernur hingga betul-betul bisa direalisasikan di lapangan," ujar Jokowi dalam sambutan rapat terbatas di Istana Negara, Rabu (6/1). 

Dalam sambutannya di sebuah acara awal pekan ini, presiden juga sempat menyinggung mengenai realisasi investasi yang berpotensi meningkat di awal 2021 ini. Kendati tidak menyebutkan angkanya, Jokowi menjadikan hal ini sebagai parameter pemulihan ekonomi di tahun ini. 

"Perekonomian sudah mulai sedikit bangkit dan akan terus bangkit lebih baik, ditandai dengan semakin banyaknya investasi di awal tahun 2021 ini," kata Jokowi.

 

 

Menurut presiden, realisasi investasi yang semakin kencang akan memberikan efek ikutan berupa terbukanya lapangan kerja yang lebih banyak. Selain itu, investasi juga menyumbang porsi pertumbuhan ekonomi yang tidak sedikit. 

Semakin tingginya minat investasi di Indonesia, ujarnya, juga membuktikan bahwa Indonesia semakin kompetitif di pasar dunia. Januari ini pemerintah juga memang dijadwakan meluncukan lembaga pengelola investasi (LPI) atau yang selama ini populer disebut sovereign wealth fund (SWF), berjuluk Indonesia Investment Authority (INA). 

Desember lalu, Presiden Jokowi sempat mengungkapkan bahwa sejumlah negara sudah menyatakan ketertarikannya untuk masuk sebagai investor seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, dan Kanada.

 
Berita Terpopuler