UE Minta Iran Hindari Langkah Rusak Kesepakatan Nuklir

Kesepakatan nuklir dapat dipertahankan jika semua peserta memenuhi kewajiban mereka

Uni Eropa pada Senin (4/1) meminta Iran menghindari langkah apapun yang dapat merusak "keberlangsungan kesepakatan nuklir."
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Uni Eropa pada Senin (4/1) meminta Iran menghindari langkah apapun yang dapat merusak "keberlangsungan kesepakatan nuklir."

Baca Juga

Dalam jumpa pers, juru bicara Uni Eropa Peter Stano mengatakan "kesepakatan itu akan tetap berlaku selama semua peserta memenuhi kewajiban mereka," menambahkan semua peserta kesepakatan ingin mempertahankannya.

Akhir pekan lalu, Iran mengkonfirmasi rencana untuk meningkatkan pengayaan uranium hingga 20 persen untuk menerapkan undang-undang yang baru-baru ini diperkenalkan sebagai tindakan balasan terhadap sanksi AS.

"Jika pengumuman ini akan dilaksanakan, pengumuman oleh otoritas Iran, itu akan menjadi penyimpangan yang cukup besar dari komitmen nuklir Iran di bawah JCPOA dengan implikasi non-nuklir, non-proliferasi serius," kata Stano.

Stano mengatakan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) belum mengkonfirmasi apakah Iran menerapkan pengumuman itu, menambahkan IAEA akan memberi penjelasan singkat kepada negara-negara anggota pada Senin malam.

“Kami akan melihat apa yang akan dikatakan IAEA, dan seperti yang saya katakan, IAEA diakui sebagai otoritas pemantauan dan verifikasi independen untuk program nuklir Iran,” tambah dia.

Di bawah kesepakatan nuklir 2015, Teheran diizinkan untuk memperkaya uranium hingga 3,67 persen. Namun, ambang batas itu dilanggar oleh Iran sebagai tanggapan atas penarikan AS dari kesepakatan itu, menaikkan level menjadi 4,5.

Terlepas dari keputusan Presiden AS Donald Trump pada 2018 untuk menarik diri dari JCPAO, anggota UE Jerman dan Prancis telah berulang kali menggarisbawahi komitmen mereka terhadap kesepakatan tersebut dan mendesak Teheran untuk kembali mematuhi perjanjian sepenuhnya.

 
Berita Terpopuler