IDI Sulselbar Rekomendasikan Penundaan Sekolah Tatap Muka

Kasus Covid-19 di Sulselbar membuat IDI tak rekomendasikan sekolah tatap muka.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pembelajaran jarak jauh (Ilustrasi). Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan dan Barat merekomendasikan agar sementara waktu sekolah tidak dibuka.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan dan Barat merekomendasikan agar sementara waktu sekolah tidak dibuka. Penundaan pembelajaran tatap muka secara langsung perlu dilakukan mengingat laju kasus Coronavirus Disease (Covid-19) masih terus menunjukkan peningkatan.

"Kami sudah mengeluarkan rekomendasi dari Satgas IDI wilayah Sulselbar agar sekolah-sekolah jangan dibuka dulu, tetap secara daring (online), " ujar Ketua Satgas IDI Sulselbar Dr Abdul Azis Spu di Makassar, Selasa.

Menurut Abdul, saat ini semua orang sudah terbiasa dengan aktivitas secara daring, begitupun proses belajar mengajar di sekolah. Penundaan tatap muka secara langsung di sekolah memiliki tingkat resiko tinggi, apalagi angka Covid-19 meningkat sampai 500 orang yang terkonfirmasi positif.

Selain itu, dari sejumlah temuan kasus yang ada, kebanyakan pasien saat ini bergejala ringan sampai sedang. Sangat berbeda ketika di awal-awal pandemi, statusnya Orang Tanpa Gejala (OTG).

Baca Juga

Seiring perkembangan, menurut Abdul, sekarang ini sudah ditemukan varian baru virus corona yang rentan menyerang anak-anak. Abdul mengingatkan agar masyarakat tak mengira anak-anak tidak akan terkena Covid-19. Mereka sangat rentan terdampak karena sudah beberapa kasus ditemukan.

"Ada laporan, anak bayi berapa bulan tertular dari ibunya. Nah, apalagi untuk anak sekolah, kami sangat meragukan tingkat kedisiplinan untuk pelaksanaan protokol kesehatan 3 M," ujarnya.

Hasil survei untuk Kota Makassar, hanya sampai 40 persen anak-anak patuh akan protokol kesehatan. Abdul menyebut, tak ada yang bisa memastikan anak-anak mengenakan masker ketika sudah bermain dan bertemu teman-teman di sekolah.

"Bila dipaksakan buka sekolah, akan menjadi klaster baru. Ada beberapa sekolah yang buka, tapi akhirnya harus kembali ditutup karena sudah terdeteksi beberapa orang terkonfirmasi positif virus itu," ujarnya.

Pemerintah Kota melalui Dinas Pendidikan Kota Makassar telah memilih menunda sekolah tatap muka pada Januari 2021.Masih meningkatnya kasus positif Covid-19 di wilayah itu sejak akhir Desember 2020 menjadi pertimbangan.

"Meski sebelumnya sudah direncanakan akan di mulai sekitar Januari 2021, namun perkembangan di lapangan, kami masih menunda sambil membuat petunjuk teknisnya," kata Pelaksana Tugas Kepala Disdik Kota Makassar A Irwan Bangsawan di Makassar.

Irwan mengatakan, mencermati kondisi di lapangan itu, maka pihaknya memutuskan pada Januari 2021 belum dilakukan sekolah tatap muka. Karena itu, menurut dia, semua pihak harus sabar menunggu situasi dan kasus Covid-19 melandai.

 
Berita Terpopuler