Riset: Masyarakat Masih Sisihkan Uangnya untuk Investasi

27,6 persen responden mencairkan investasinya untuk memenuhi kebutuhan selama pandemi

Investasi (Ilustrasi))
Rep: Novita Intan Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Danareksa Research Institute merilis survei bahwa sebagian masyarakat masih menyisihkan pendapatannya untuk menabung atau investasi. Hasil survei tersebut menunjukkan sebesar 80 persen masyarakat dengan penerima pendapatan kurang dari Rp 3 juta hingga di atas Rp 40 juta. 

Baca Juga

Berdasarkan keterangan resmi, Sabtu (2/1) selama pandemi tabungan atau investasi responden dicairkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun kewajiban lainnya. Mayoritas atau 55,94 persen responden mencairkan dana tabungan untuk memenuhi kebutuhan selama pandemi. Sedangkan sebesar 23,23 persen responden memenuhi kebutuhan dengan mencairkan investasinya. 

Mayoritas sebanyak 31,86 persen responden mencairkan dana tabungan 25 persen sampai 50 persen dari tabungannya. Tabungan dicairkan sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Sedangkan sebesar 27,66 persen responden mengaku mencairkan lima persen sampai 10 persen dari investasinya selama pandemi. Investasi dicairkan untuk memenuhi kebutuhan pokok.  Selain itu, ada juga yang mempergunakannya untuk dana darurat, modal usaha, cicilan, dan dipindahkan ke instrumen investasi lain. 

 

“Instrumen investasi reksadana dan saham tetap menjadi produk investasi pilihan sebagian besar responden, baik sebelum maupun selama pandemi,” seperti dikutip keterangan resmi.

Sebelum pandemi, responden yang memiliki reksadana sebanyak 17,41 persen, saham sebesar 16,07 persen, dan deposito juga sebanyak 16,07 persen. Responden yang memiliki valas ada sebanyak 9,82 persen dan responden yang memiliki emas jadi yang terbanyak sebesar 27,23 persen dan lainnya 13,39 persen.

Sedangkan kepemilikan produk investasi responden selama pandemi berubah. Kepemilikan emas jadi meningkat paling tinggi ke 31,91 persen, reksa dana sebesar 21,28 persen, saham sebesar 20,21 persen, deposito sebesar 11,7 persen, valas sebesar 5,32 persen dan lainnya 9,57 persen.

 
Berita Terpopuler