Polres Garut Cari Lima ABK yang Hilang di Laut

Polres Garut melakukan pencarian dengan menerjunkan Satpolair dan nelayan setempat

Dok
Kapal Makmur 03 terdampar di perairan Kabupaten Garut, Jawa Barat, tepatnya Pantai Karanggajah, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Selasa (29/12) sekitar pukul 15.00 WIB.
Rep: Bayu Adji P Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Lima anak buah kapal (ABK) kapal nelayan yang terdampar di perairan selatan Kabupaten Garut pada Selasa (29/12) masih belum diketahui keberadaannya. Ketika kapal motor (KM) Makmur 03 terdampar di Pantai Karang Gajah, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, hanya terdapat dua orang di dalamnya.

Baca Juga

Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk melakukan pencarian lima ABK yang masih belum diketahui. Sebab, lima ABK yang berlayar dari Pacitan, Jawa Timur, itu terjun saat kapal berada di laut lepas.

"Berdasarkan hasil perhitungan, keberangkatan tiga hari dari Pacitan itu TKP di wilayah perairan Cilacap (Jawa Tengah). Jadi saat kejadian, lima orang yang terjun itu diduga di Cilacap," kata dia, Kamis (31/12).

Menurut Kapolres, pihaknya sudah melakukan pencarian dengan menerjunkan Satpolair dan nelayan setempat. Namun, dari hasil penyisiran belum ada titik terang keberadaan kelima ABK tersebut.

Berdasarkan keterangan dua orang yang selamat di kapal tersebut, lima ABK terjun ke laut ketika posisi kapal berada di laut lepas. Lima ABK itu juga tak menggunakan alat pengaman (pelampung).

 

Berdasarkan keterangan kepolisian, terdamparnya KM Makmur 03 di Pantai Karang Gajah, Kabupaten Garut, bermula dari adanya cekcok antar-ABK. Dari keterangan saksi yang dimintai keterangan pihak kepolisian, ABK bernama Ardi berusaha melukai Johan menggunakan senjata tajam dalam cekcok tersebut. Johan pun mengalami luka akibat kejadian itu. Setelah itu, Johan bersama empat ABK lainnya melompat ke laut karena ketakutan.

Akibat kejadian itu, kapal nelayan tersebut terombang-ambing dan akhirnya terdampar ke perairan Garut. Saat terdampar, di kapal tersebut hanya terdapat dua orang, yaitu Ardi dan Nelson, yang merupakan nahkoda kapal. Ardi sempat berusaha melarikan diri, tapi berhasil diamankan oleh warga yang membantu menarik kapal ke pantai. Sementara Nelson mengalami luka akibat tusukan.

Kapolres mengatakan, hingga Rabu (30/12), status Ardi belum bisa dinaikkan sebagai tersangka. Polisi masih melakukan pemeriksaan kepada Ardi dan Nelson.

"Kita juga koordinasi dengan Polres Cilacap, agar kasus ini bisa dilimpahkan," kata dia.

Berdasarkan keterangan saksi, kata Adi, ABK yang melakukan penusukan diduga mengalami stres setelah tiga hari berlayar. Ardi merasa tersinggung dengan kalimat yang dilontarkan salah seorang ABK, sehingga membuatnya mengamuk.

 
Berita Terpopuler