Terdampak Pandemi Covid-19, Viva Catat Penurunan Pendapatan

Pendapatan Viva turun 22,2 persen pada kuartal III 2020.

Republika/ Tahta Aidilla
Suasana Jajaran Direksi PT Visi Media Asia Tbk saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Public Expose di Jakarta, Jumat (2/9).
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Visi Media Asia Tbk (Viva) mengalami penurunan pendapatan signifikan karena pandemi Covid-19. Perusahaan melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja dan optimis pada proyeksi 2021.

Baca Juga

Direktur Viva M Sahid Mahudie mengatakan tahun 2021 optimis bisnis bisa tumbuh double digit. "Di tahun 2021, target industri bisa tumbuh 7,5 persen, kita (Viva) upayakan di atas itu, paling tidak double digit di grup Viva," katanya.

Dalam Paparan Kinerja pada Rabu (30/12), pendapatan Viva turun 22,2 persen pada kuartal III 2020 dengan Ebitda kontraksi 39,1 persen. Rugi bersih tercatat sebesar Rp 994,6 miliar.

Sementara, PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) sebagai pengelola Free to Air TV Antv milik Viva juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 21,3 persen. Semetara EBITDA tercatat tumbuh 70,2 persen dan rugi bersih sebesar Rp 143,6 miliar.

Direktur MDIA, Ahmad Zulfikar mengatakan pandemi membawa dampak signifikan pada kinerja keuangan. Perusahaan saat ini fokus bertahan dan lebih memprioritaskan kualitas pendapatan.

"Kita melakukan berbagai strategi efisiensi baik dari sisi penyiaran maupun beban umum administrasi," katanya dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2020.

 

Strategi efisiensi diantaranya menerapkan berbagai aplikasi digital untuk menjamin efisiensi dan efektivitas kerja karyawan. Selain itu menyiarkan program re-run yang ongkosnya jauh lebih murah sehingga sangat efisien daripada menayangkan program baru.

Selama pandemi, perusahaan juga menerapkan strategi setiap jam daya merupakan prime time untuk pemirsa yang dibidik. Misal pagi untuk slot anak, kemudian pada siang untuk perempuan dan laki-laki usia di atas 25 tahun dan lainnya.

"Kami juga mengantisipasi siklus ketertarikan pemirsa yang ternyata kembali menyukai serial-serial India, ratingnya dua terbaik," katanya.

Strategi menayangkan program yang berbeda dengan kompetitor juga mendapat sambutan publik. Sementara, untuk memperkuat permodalan pada 2021, Viva telah berupaya dalam proses menyepakati penyelesaian hutang existing melalui pembiayaan kembali dan metode lain yang dapat memperbaiki fundamental perusahaan dan entitas anak.

Perusahaan juga dalam proses untuk mendapat fasilitas pembiayaan kembali dan kredit modal kerja dengan tenor yang lebih panjang serta bunga pinjaman yang lebih kompetitif. Tahun depan, Viva mencadangkan belanja modal sekitar Rp 100 miliar yang mayoritas untuk pengadaan infrastruktur.

 
Berita Terpopuler