Atasi PHK, Pemerintah Perlu Manfaatkan Teknologi Digital

Pemerintah harus fokus pada program stimulus ketenagakerjaan.

ANTARA//M Ibnu Chazar
ilustrasi:phk - Sejumlah buruh berjalan keluar dari pabrik (ilustrasi).
Rep: Novita Intan Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Center of Reform on Economics (Core) Indonesia menilai sektor tenaga kerja menjadi salah satu bidang yang terdampak pandemi Covid-19. Bahkan saat ini pekerja terpaksa mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) karena perusahaan tidak sanggup membayar upah akibat Covid-19. 

Baca Juga

Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah Redjalam meminta pemerintah agar memfokuskan program stimulus ketenagakerjaan melalui pemanfaatan teknologi digital, sehingga persoalan data bisa cepat teratasi. 

"Pemerintah jadi tahu penyaluran bantuan seperti apa, dan bisa diberikan dengan cepat dan tepat. Jadi bukan bikin program ini program itu, namun eksekusinya minus," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (29/12).

Piter pun menyoroti program jaringan pengaman sosial (JPS) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). "Kemarin ada reshuffle kabinet, kabarnya akan ada lagi tahun depan. Kami berharap, kementerian-kementerian yang kinerjanya tidak baik menjadi pertimbangan. Tentu pilihannya kembali pada Presiden Jokowi sendiri," ucapnya.

 

 

Namun menurutnya stimulus pemerintah khusus bagi para pekerja Kementerian Tenaga Kerja belum mampu membuat pekerja makin produktif. Bahkan bantuan tunai dari pemerintah hanya sanggup membuat pekerja yang dirumahkan untuk bertahan hidup.

"Padahal tujuannya (JPS) baik menciptakan peluang usaha baru bagi pengangguran, tapi sayang eksekusinya sepertinya tidak seperti yang diharapkan. Kemnaker lebih fokus pada Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi upah Rp 600 ribu per bulan. Beberapa program saya rasa perlu dievaluasi," ucapnya.

Piter menyebut program penciptaan wirausaha bertujuan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan dan berkelanjutan, tapi seolah menjadi janji manis kepada banyaknya pengangguran yang tercipta saat pandemi.

“Sama dengan upaya kembali menciptakan lapangan kerja di tengah pandemi, memang tidaklah mudah, akan tetapi upaya pemerintah masih bisa dilakukan dengan mencari pola pendampingan, sehingga pekerja yang menganggur, tetap mampu menciptakan peluang usaha kondisi yang sulit di tengah pandemi,” ucapnya.

 
Berita Terpopuler